Liputan6.com, Tanjung Pinang Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berkembang. Kepri tak pernah berhenti menggelar atraksi pariwisata menarik, salah satunya Festival Bahari Kepri (FBK) 2018 yang resmi dimulai pada Jumat (21/9/2018). Beragam seni budaya Melayu menjadi suguhan utama.
Masyarakat dan wisatawan menyambut gelaran ini dengan sangat antusias. Mereka memadati halaman Gedung Daerah Tanjung Pinang, Provinsi Kepri.
Advertisement
Tarian Sekapur Sirih menjadi pertunjukan pembuka. Lenggak lenggok penari tampil begitu ciamik senada dengan musik. Begitu juga sajian Marching Band Bahana Barelang. Meski tampil kekinian, tetapi tetap mampu menampilkan budaya kuat masyarakat Melayu.
"Budaya itu semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Contohnya pembukaan FBK ini. Sajian kentalnya budaya menjadi sebuah suguhan yang dinanti wisatawan," ujar Menteri Pariwista, Arief Yahya.
FBK menggelar beragam kegiatan bahari. Salah satu yang menjadi daya tarik adalah balapan Jong atau perahu mini. Balapan ini digelar di di Pantai Tanjung Siambang, Dompa.
Peminat balap Jong pun membludak, totalnya ada 959 peserta. Mereka berasal dari klub asal Karimun, Batam, Bintan, Dumai, Bengkalis, dan Dompak. Mereka siap bertarung hingga final yang akan digelar pada Minggu (23/9/2018).
"Nah ini juga bagian dari budaya. Lomba Jong ini hanya ada di Masyarakat Melayu. Menjadi budaya bahari yang telah mengakar kuat. Ini juga sangat diminati oleh wisatawan, khususnya dari Malaysia dan Singapura yang secara budaya masih serumpun dengan Kepri," ucap Arief.
Lebih lanjut, ada pula parade jetski expedition. Kegiatan ini diikuti 32 peserta mancanegara. Mereka berasal dari China, Singapura, dan Malaysia. Sementara itu, dari dalam negeri terdapat dua peserta.
Menariknya, para peserta ini datang langsung dari Singapura dan Malaysia menggunakan jetski. Dengan konvoi, mereka masuk ke perairan Kepri pada Jumat (21/9/2018).
"Inilah mengapa FBK masuk kedalam 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata tahun 2018. FBK selalu mampu memberikan suguhan berkelas. Selalu saja ada kejutan-kejutan baru untuk memanjakan wisatawan. Atraksi-atraksi seperti ini lah yang akan membuat wisman datang. Terlebih Kepri mempunyai keuntungan karena berada di Border Area" kata Ketua Pelaksana Calender of Event 2019, Esthy Reko Astuti, yang hadir membuka FBK 2018.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Iyung Masruroh. Ia mengatakan bahwa FBK merupakan salah satu langkah mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Pasalnya, Provinsi Kepri berada di jalur yang strategis. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Ini membuat Provinsi Kepri menjadi salah satu pintu utama masuknya wisman ke Indonesia.
"Target tahun ini Kepri dapat menyumbang 3,7 juta wisman. Ini tentu dapat di raih jika event-event bertaraf internasional sebagai atraksi wisata terus dimunculkan Kepri. Imbasnya tentu target 17 juta wisman di tahun 2018 dapat tercapai," ujar Iyung.
(*)