Klarifikasi Berita Viral Alat Penyedot Sumbatan untuk Pasien Jantung Koroner di RSCM

Beredar viral alat penyedot sumbatan di RSCM, khususnya untuk penanganan sumbatan pada pasien jantung koroner, berikut ini klarifikasinya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Sep 2018, 12:00 WIB
Jika keluarga memiliki riwayat penyakit jantung, perlu memperhatikan beberapa hal. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah berita viral tersebar di broadcast pesan singkat yang menyebut, RS Cipto Mangunkusumo Jakarta sudah mulai menggunakan alat penyedotan plug (sumbatan) di vena atau saluran darah ke jantung. Disebutkan juga bahwa operasi penanganan sumbatan, khususnya sumbatan pada pasien jantung koroner tidak menggunakan teknik ring atau bypass.

Ada juga laman video di Youtube yang menggambarkan soal alat penyedot sumbatan ke jantung. Melalui sambungan telepon, Health Liputan6.com pada Senin (24/9/2018) mengkonfirmasi kebenaran adanya berita viral alat penyedot plug ke HOTLINE Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSCM.

Disampaikan isu tersebut termasuk isu lama, yang menyeruak kembali. Metode yang digunakan untuk penanganan sumbatan pada pasien jantung koroner sampai sekarang, yakni masih menggunakan metode ring atau bypass.

Dalam rilis 'Klarifikasi Alat penyedot di RSCM' yang diterima Health Liputan6.com menyebut, alat penyedot sumbatan dalam video yang beredar memang ada.

Namun, Kepala PJT RSCM Eka Ginanjar dalam rilisnya menjelaskan, kurang mengetahui di mana alat penyedot sumbatan tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Sayangnya, saat meng-klik situs Youtube yang dimaksud, video sudah tidak ada.

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Penanganan penyempitan sumbatan

Cara penanganan penyempitan pembuluh darah pada pasien jantung koroner. (iStockphoto)

Klarifikasi PJT RSCM lewat rilis juga menjelaskan, penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan penyempitan pembuluh darah arteri koroner, bukan vena. Penyempitan disebabkan oleh plak yang tumbuh di dinding pembuluh darah arteri koroner.

Plak akan menyumbat total atau sebagian pembuluh darah karena muncul trombus (gumpalan darah beku), yang terjadi pada kondisi serangan jantung. Saat pasien mengalami penyumbatan akibat adanya gumpalan darah beku tersebut, cara yang terbaik dilakukan primary PCI (percutaneous coronary intervention).

Cara ini berupa tindakan kateter untuk diagnostik mengetahui di mana dan bagaimana kondisi penyumbatan sambil diikuti terapi evakuasi gumpalan darah beku.

"Pada tindakan primary PCI, jika mendapatkan sumbatan total atau sebagian yang disebabkan trombus, tindakan awal yakni sedot trombus dulu. Alatnya bermacam-macam dengan mekanisme yang beragam," tulis Eka dalam rilisnya.

Setelah gumpalan darah beku hilang, pasien baru dibalon atau dipasang ring. Dalam kasus ini, pasien sering tidak perlu dibalon atau pasang ring bila gumpalan darah beku sudah terevakuasi bersih, tanpa menyisakan bekas atau tidak ada penyempitan yang disebabkan plak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya