Liputan6.com, Jakarta Jelang penyelenggaraan Asian Para Games 2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, berharap Indonesia sukses sebagai tuan rumah. Begitu juga para atlet yang bertanding, bisa menyabet banyak medali sehingga nama Indonesia melambung lagi.
Selain itu, dengan adanya ajang olahraga ini, kepedulian masyarakat Indonesia terhadap orang-orang dengan disabilitas semakin tinggi. Mendikbud, mengatakan, semangat dan inspirasi dari Asian Para Games 2018 bisa menjadi energi guna membina kerukunan dan kebersamaan bangsa Indonesia.
Advertisement
"Gelorakan semangat peduli disabilitas," ujar Mendikbud usai menyalakan api abadi dalam Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Lapangan Benteng, Kota Medan pada Minggu, 23 September 2018 pagi.
Pada kesempatan itu, turut hadir pula Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto.
Dikutip dari pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 24 September 2018, disebutkan bahwa Sumatera Utara mengirimkan 17 atlet disabilitas mewakili kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018.
Edy Rahmayadi menyadari perlu adanya pembinaan yang berorientasi jangka panjang guna meningkatkan prestasi para atlet. Menurut Edy, keterampilan akan lebih terasa jika atlet-atlet tersebut mendapatkan pelatihan yang lebih memadai lagi.
"Bukan hanya dalam jangka pendek karena atlet dilatih secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut," kata Edy.
Mendikbud mengamini pernyataan Edy tersebut. Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa pembinaan bakat keolahragaan siswa dilakukan melalui Sekolah Keterbakatan Olahraga (SKO) yang tersebar di Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah provinsi.
Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan unit kerja khusus yang akan fokus pada pemberian pelayanan pendidikan pada siswa dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.
"Mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya, termasuk di bidang olahraga. Kemudian dipupuk secara terus menerus sehingga mereka bisa menjadi manusia yang utuh secara hakekat, memiliki kepercayaan diri, kemandirian, dan tentu saja bisa meraih penghargaaan yang layak sesuai prestasi yang diraihnya," kata Mendikbud.
Simak video menarik berikut ini:
Kesiapan Asian Para Games 2018
Sementara itu, terkait persiapan penyelenggaraan Asian Para Games 2018, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, sudah rampung. Pemeriksaan tahap akhir tengah dilakukan pihak penyelenggara bersama pemerintah sebelum resmi dibuka pada 6 Oktober 2018.
Keterlibatan para relawan menjadi faktor penting dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga untuk disabilitas terbesar di Asia ini. "Mereka dilatih dulu, bahkan ada motivator khusus yang bergerak di bidang disabilitas dari lembaga masyarakat bekerja sama juga dengan Kemensos," kata Gatot.
Advertisement
Gala Siswa Indonesia
Usai mengikuti Pawai Obor Asian Para Games 2018, Mendikbud bersama jajarannya menuju Stadion Teladan untuk melakukan tendangan permulaan atau kick off Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat provinsi Sumatra Utara.
"Kita bekerja sama dengan Pak Gubernur, yang juga Ketua PSSI, menggelar Gala Siswa Indonesia, yaitu kompetisi sepak bola tingkat nasional untuk siswa SMP," kata Muhadjir.
Ada dua hal yang akan kita raih, pertama sikap dan karakter. Kedua, melalui GSI ini kita lakukan talent scouting untuk menemukan bakat-bakat baru persepakbolaan nasional.
"Kalau ini dijalankan terus, akan terpenuhi kualitas persepakbolaan kita," ujar Gubernur Edy yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Muhadjir meyakini kerja sama Kemendikbud dengan PSSI akan dapat membangun sepakbola Indonesia yang berwibawa dan disegani. Dia, menambahkan, Juara Nasional GSI akan dikirimkan ke Italia untuk belajar persepakbolaan di klub Juventus.
"Kerja keras, fair play, sportif, dan jujur," katanya memberi pesan.
Gala Siswa Indonesia merupakan wadah bagi siswa untuk mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui olahraga yang dikembangkan oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PSSI. Sebanyak 10.828 tim dari 1.948 kecamatan berkompetisi secara bertahap dan bertingkat memperebutkan gelar Juara Nasional.