Suporter Persija Tewas Dikeroyok, #RIPHaringga Menggema di Twitter

Insiden pengeroyokan ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, sesama pendukung, dan tentunya bagi semua orang, tak terkecuali warganet.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 24 Sep 2018, 11:39 WIB
Para suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi seribu lilin dan tabur bunga untuk mengenang anggotanya Muhammad Fahreza yang meninggal diduga akibat tindak kekerasan di SUGBK, Jakarta, Senin (16/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Suporter Persija Jakarta, meninggal dunia akibat pengeroyokan jelang pertandingan dengan Persib Bandung pada Minggu, 23 September 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Jakmania yang menjadi korban bernama Haringga Sirila. Korban mengembuskan napas terakhir setelah dikeroyok di area parkir GBLA, kemarin siang.

Insiden pengeroyokan ini pun menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, sesama pendukung, dan tentunya bagi semua orang, tak terkecuali warganet.

Pertandingan sepak bola yang mestinya jadi ajang untuk bergembira justru menjadi menakutkan gara-gara insiden pengeroyokan ini.

Warganet berduka dan mengutuk keras aksi pengeroyokan Haringga. Hingga kini, tagar  #RIPHaringga pun memuncaki trending topic di lini masa Twitter.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (24/9/2018), selain mengungkapkan duka, warganet juga mengecam para pelaku yang tega menghabisi nyawa sesama hanya karena berbeda jagoan.

Pengguna dengan akun @Baekbletea mengucapkan dukacita. Dia juga berharap agar kasus seperti ini tidak terulang kembali dan kasus Haringga cepat diusut tuntas.

Ada juga pengguna Twitter yang menyebut apa yang dilakukan oleh para pengeroyok mirip dengan PKI.

Senada, pengguna dengan akun @sheilarahmi berharap agar kejadian pengeroyokan ini merupakan yang terakhir di dunia sepak bola.


Fanatisme Berujung Kematian

Suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi tabur bunga dan menyalakan lilin mengenang anggotnya Muhammad Fahreza, yang meninggal diduga akibat kekerasan di SUGBK, Jakarta, Senin (16/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pengguna dengan akun @hutan_pinus mengatakan, kejadian ini merupakan sebuah fanatisme dari suporter yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Suporter Persib, bobotoh, juga ikut kecewa dengan insiden berdarah ini. Ia mengajak agar semua pendukung bisa saling berdamai.


Kronologi Pengeroyokan

Suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi tabur bunga dan menyalakan lilin mengenang anggotnya Muhammad Fahreza, yang meninggal diduga akibat kekerasan di SUGBK, Jakarta, Senin (16/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Menurut keterangan polisi, korban bernama Haringga Sirila, berusia 23 tahun asal Cengkareng, Jakarta Barat. Korban meninggal akibat dikeroyok masa di area parkir GBLA pukul 13.00 WIB.

Polisi membeberkan kronologi peristiwa tersebut. Berikut rangkumannya:

-Menurut keterangan dari suporter yang berada di GBLA, pukul 13.00 WIB di luar stadion GBLA tepatnya di area parkir gerbang biru, ada satu orang yang dikejar oleh massa.

-Kerumunan orang tersebut berteriak bahwa orang yang dikejar adalah pendukung Persija Jakarta.

-Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso. Namun, kerumunan orang mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lainnya sehingga korban meninggal dunia.

 Kronologi Pengungkapan:

-Kejadian pengeroyokan tersebut direkam oleh salah satu suporter yang menyaksikan kejadian tersebut.

-Anggota Satreskrim Polrestabes Bandung yang melaksanakan pamtup di area GBLA mengambil video tersebut dan mengamati ciri-ciri para tersangka.

-Setelah mengamati ciri-ciri tersangka, anggota Satreskrim melaksanakan penyisiran dan mengamankan enam orang yang diduga tersangka dan satu orang sebagai saksi kunci.

Tindakan kepolisian:

-Polisi telah mendatangi dan melaksanakan olah TKP.

-Polisi mengamankan barang bukti di TKP ke Mako Satreskrim Polrestabes Bandung.

-Polisi menangkap enam orang yang diduga sebagai tersangka dan satu orang saksi untuk dilakukan pemeriksaan.

-Polisi membawa jenazah ke RS Sartika Asih untuk dilakukan autopsi.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya