Ma'ruf Amin: Kasus Novel Baswedan Urusan Kepolisian

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyatakan, kasus penyerangan Novel Baswedan harusnya ditanyakan kepada kepolisian.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2018, 19:46 WIB
KH Ma'ruf Amin (Merdeka.com/Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyatakan, kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan harusnya ditanyakan kepada kepolisian. Sebab, saat ini Korps Bhayangkara masih melakukan penyelidikan. 

"Saya kira itu urusan keamanan ya, ke kepolisian ya," kata Ma'ruf Amin di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).

Sementara, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani menjamin komitmen Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan. Pihaknya berjanji bakal mengawal aparat penegak hukum dalam penyelidikan yang masih berlangsung.

"Saya janji nanti di Raker (DPR) masih ditanya lagi, bukan hanya soal itu, termasuk misalnya kasus HAM. Nanti Pak Jaksa Agung akan kita tanya lagi," kata Arsul yang juga anggota Komisi III di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).

Arsul pun menegaskan, pihaknya akan membicarakan lebih dalam program prioritas terkait penegakan hukum masa lalu. Terutama soal penuntasan kasus Novel Baswedan.


Kritik Jokowi

Sebelumnya, Jubir Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menilai, Jokowi tak punya niat untuk mengungkap kasus Novel Baswedan. Dibutuhkan political will untuk mengungkap siapa dalang penyiraman penyidik senior antirasuah itu.

"Sederhana, niat baik pemerintah enggak ada, political will-nya enggak ada. Ini kan sudah hampir 18 bulan, kasus tanpa ada kepastian," kata Andre saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/9/2018).

Andre mengatakan, KPK dan sejumlah LSM mendesak Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus tersebut. Sayang, kata Andre, tidak ada keinginan dari Jokowi.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya