Sri Mulyani Ajak Milenial Bicara Pakai Data

Mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi kepada pembuat kebijakan bagaimana kemudian memformulasikan kebijakan fiskal yang baik.

oleh Bawono Yadika diperbarui 24 Sep 2018, 18:16 WIB
Menkeu Sri Mulyani menjadi pembina upacara dalam acara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 (Dok Foto: Biro KLI Kemenkeu)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hadir dalam acara Indonesia Economic Outlook Forum 2019 di Aula Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Senin (24/9/2018). Dalam acara tersebut, Sti Mulyani mengajak mahasiswa yang merupakan generasi milenial dapat menggunakan data sebagai kerangka berpikir dan analisis.

"Mahasiswa saat ini punya tingkat intelektualitas yang semakin baik. Dengan kualitas data statistik kita yang semakin baik pula, mahasiswa atau generasi muda sekarang harus evident base," tuturnya di Komplek Kemenkeu.

Pada kesempatan ini, sebagai contoh, Sri Mulyani menekankan penggunaan teknologi yang membawa dampak besar bagi mahasiswa. Kata dia, hal ini dapat dijadikan sebagai sumber dalam mengelola dan menganalisa data terkait perekonomian Indonesia.

"Chance untuk menggunakan tools dan skala teknologi ini sangat besar bagi mahasiswa. Kalian bisa bicara what works dan what doesn't work terkait perekonomian RI dengan penyajian data yang lebih sophisticated," ujarnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani berpendapat, mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi kepada pembuat kebijakan bagaimana kemudian memformulasikan kebijakan fiskal yang baik.

"Seminar ini judulnya menarik yakni A New Era of Indonesia's Economic Triumph. Memang seperti ini, kita harus optimistis. Saya berharap ini bukan wishful thinking, melainkan sejalan dengan dukungan data dan aksi pemerintah," ungkapnya.

"Oleh karena itu, saya meminta BKF agar dapat melakukan kajian dan review sehingga kita bisa desain APBN yang sifatnya long term supaya tahu masalah struktural ekonomi kita," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sri Mulyani Minta Pelaku Industri Lihat Perang Dagang Jadi Peluang

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (kanan) didampingi MenPANRB Asman Abnur memberi keterangan terkait THR di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya,  Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ketidakpastian global yang kini terjadi merupakan situasi yang tidak bisa dicegah. Oleh sebab itu, ia menyarankan, agar pelaku industri dapat memanfaatkan hal ini sebagai peluang.

"Di dalam konteks ekonomi modern ini adalah hal yang unprecedented. Kami akan selalu merespons ekonomi global ini dengan melakukan pengawasan yang ketat," tutur dia di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (21/9/2018).

Sri Mulyani menjelaskan, salah satu upaya pemerintah untuk merespons ketidakpastian global itu adalah dengan membangun komunikasi kepada pelaku industri. Itu khususnya mendengar apa yang mereka butuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Pemerintah akan berkomunikasi kepada pelaku usaha agar kemudian, bagaimana situasi global ini menjadi opportunity bagi mereka. Seperti apa yang mereka butuhkan dan kesempatan apa yang ada," ujar dia.

Pada kesempatan ini, Sri Mulyani menyoroti bagaimana perang dagang yang tengah memanas dapat bermanfaat kepada pelaku industri. Kata dia, situasi global yang ada, justru harus dioptimalkan sebagai kesempatan.

"Apakah investasi di bidang manufaktur di luar China ini bisa menjadi pilihan. Kita akan terus dorong kepada para pelaku usaha agar kemudian melihat situasi ini sebagai kesempatan," ungkap dia.

"Dan tentunya kita juga akan terus mengevaluasi kepada instrumen-instrumen yang ada untuk menjaga APBN kita supaya tetap sehat, kuat, dan kredibel," tambah dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya