Liputan6.com, Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) sampai saat ini belum memutuskan soal dukungan dalam Pilpres 2019 tahun depan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu bakal merapat ke barisan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Fadli percaya diri karena Ketua Majelis Syuro PBB MS Ka'ban yang menurutnya mendukung Prabowo-Sandiaga.
Advertisement
"Ka'ban sebagai ketua majelis syuronya kalau enggak salah itu juga sudah ikut di situ, bersama sama menyatakan bergabung (koalisi Prabowo-Sandiaga). Tapi kan itu belum menjadi suara resmi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/9).
Dia mengatakan, hingga kini pihaknya belum ada komunikasi dengan Yusril. Koalisi Indonesia Adil dan Makmur masih menunggu sikap resmi PBB. Dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di Monas kemarin Fadli juga tak sempat bicara dengan Yusril.
"Kita lebih banyak menunggulah nanti bagaimana sikapnya," ucap dia.
Wakil Ketua DPR ini belum mengetahui secara pasti apakah nama kader petinggi PBB juga ikut gabung dalam 800 nama Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. PBB sendiri sudah lolos Parliementary Threshold dan bisa ikut mengusung pasangan capres-cawapres.
"Saya belum cek, nanti lah. Tentu kalau bergabung kita sangat welcome, kan kita harus hormati proses internal dari setiap parpol," tandas Fadli.
Saksikan video menarik berikut ini:
PBB Dukung Ulama
Partai Bulan Bintang (PBB) hingga saat ini belum menentukan sikap resmi terkait arah dukungan pasangan capres dan cawapres pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Namun, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menegaskan, PBB tidak akan netral dalam Pilpres 2019 nanti. PBB menunggu waktu yang tepat kemana dukungan akan dilabuhkan, apakah ke pasangan Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi.
"Nanti PBB akan bersikap, tapi prinsipnya tadi kader-kader PBB lebih sreg dengan pasangan yang ada ulamanya," tuturnya, Rabu (22/8/2018).
Yusril menyatakan, PBB akan tetap berpegang pada hasil Ijtima Ulama, yaitu mendukung pasangan di mana terdapat ulama yang maju sebagai perpaduan nasionalis-religius.
"Pada prinsipnya, PBB akan mendukung ulama yang maju di Pilpres sesuai hasil Ijtima Ulama kemarin," kata Yusril.
Ijtima Ulama yang digelar di Hotel Peninsula sebenarnya merekomendasikan Prabowo berpasangan dengan Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
Tetapi dalam perjalanannya, Prabowo tak mengikuti rekomendasi tersebut dan memilih Sandiaga Uno. Di sisi lain, Jokowi ternyata memilih KH Ma'ruf Amin yang merupakan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement