Ma'ruf Amin: Penegakan Hukum dan Pembangunan Karakter Saling Terkait

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menuturkan, penegakan hukum harus selaras dengan pembangunan karakter.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2018, 06:48 WIB
Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin menaiki berjalan kaki sambil menunjukkan salam satu jari saat mengikuti pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menuturkan, penegakan hukum harus selaras dengan pembangunan karakter. Pembangunan karakter yang dimaksud adalah upaya pencegahan melalui pendalaman akhlak.

"Saya kira penegakan hukum menjadi sesuatu yang niscaya kita mau membangun bangsa ini yang berkarakter, bahasa agamanya akhlak," kata Ma'ruf di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).

Namun Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tidak memungkiri pentingnya penegakan hukum.

"Ketika dia tidak melaksanakan tidak patuh terhadap perbaikan akhlak maka penyelesaiannya melalui law enforcement," kata Ma'ruf Amin.

Karena itu, Ma'ruf memandang keduanya menjadi penting. Pembangunan karakter dan penegakan harus saling berkaitan.

"Kalau perbaikan akhlaknya bagus, penegakan hukumnya menjadi kecil. Kalau penegakan hukumnya banyak berarti pembangunan karakternya tidak berhasil. Dua hal ini harus saling berkait," ujar Ma'ruf Amin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Prioritas

Ma'ruf Amin menambahkan, keduanya menjadi prioritas dalam arus baru bidang hukum. Dia mencontohkan dengan kasus korupsi. Saat pencegahan korupsi dikedepankan, penegakan hukumnya juga harus berjalan beriringan.

"Karena itu dua hal ini tidak bisa salah satu diprioritaskan jadi dibarengi. Ketika bisa dibangun karakter selesai, ketika tidak bisa dia melakukan korupsi maka harus penegakan hukum," pungkas Ma'ruf.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya