Genjot Pariwisata, Pemerintah Kembangkan Bandara Komodo

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pengembangan bandara sangat dibutuhkan terutama di daerah prioritas tujuan wisata.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Sep 2018, 12:15 WIB
Bandar udara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (Foto:Liputan6.com/Agustina Melani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mencari pendanaan dari pihak swasta dalam rangka pengembangan Bandara Komodo, Labuan Bajo. Pengembangan bandara ini dalam rangka mendorong sektor pariwisata di pulau tersebut.

Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana B Pramesti, mengatakan sebagai daerah prioritas tujuan wisata, pengembangan bandara sangat dibutuhkan sebagai menunjang target kunjungan wisata.

"Sebagai mana kita ketahui jika Labuan Bajo masuk dalam destinasi prioritas di mana. Sudah ada program dari Kemenpar untuk tingkatkan tourism di Labuan Bajo," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Dia menjelaskan, pengembangan yang dilakukan di bandara ini antara lain, perpanjangan landasan pacu 45x200 meter atau 9.000 meter persegi, pengerasan taxiway PCN 50 menjadi PCN 60 seluas 9.878,5 meter persegi, perluasan apron 11.100 meter persegi.

"Perpanjangan runway dari 2.250 meter menjadi 2.450 meter, sehingga nanti dapat melayani pesawat seperti Boeing 737-800," kata dia.

Selain itu,  ada penambahan luas terminal penumpang domestik sebesar 24.949 meter persegi di Bandara Komodo, penambahan luas terminal penumpang internasional sebesar 5.343 meter persegi, pembangunan terminal kargo 1.994 meter persegi, perluasan area parkir kendaraan 31.447 meter persegi.

Selanjutnya, pengembangan fasilitas penunjang 6.878,8 meter persegi, penambahan fasilitas alat bantu dan penerbangan, penambahan fasilitas keselamatan penerbangan, dan penambahan utilitas.

"Di darat banyak yang harus dikembangkan karena sekarang baru bisa layani 1 juta penumpang (per tahun). Di 2044 diharapkan kapasitas penumpang bisa mencapai 4 juta per tahun. Rencana rute juga ada ke internasional seperti Kuala Lumpur, Singapura, Darwin, Perth," ujar dia.

 


Bandara Komodo Berbenah Sambut Delegasi IMF-Bank Dunia

Bandar udara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (Foto:Liputan6.com/Agustina Melani)

Sebelumnya, Bupati Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula mengatakan saat ini pemda sedang menata infrastruktur Bandara Komodo di Labuan Bajo jelang kehadiran delegasi Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (WB) setelah mengikuti rapat tahunan di Bali pada Oktober 2018 lalu. Saat ini, perluasan Bandara Komodo tengah dalam proses pengerjaan.

“Bandara Komodo sedang diperluas untuk menyambut tamu-tamu IMF-WB. Ada pengembangan apron, saya belum tahu pasti berapa luasnya, tapi itu untuk parkir pesawat atau jet-jet pribadi,” ujar Dula kepada Liputan6.com, Rabu 5 Agustus 2018.

Dia mengatakan, setelah kegiatan di Bali, ribuan delegasi akan berkunjung ke berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia, termasuk Labuan Bajo yang memiliki Taman Nasional Komodo.

"Ribuan delegasi yang datang nanti merupakan wisatawan high class, dan pasti ada juga pakai pesawat pribadi sehingga Bandara Komodo harus lebih siap," katanya. 

Selain perluasan tempat parkir, lanjutnya, juga dilakukan penataan kendaraan seperti taksi-taksi agar tidak parkir sembarangan di sekitar bandara.

Pemerintah daerah dengan dukungan pemerintah pusat terus menata infrastruktur utama di Kota Labuan Bajo seperti jalan, listrik, dan air bersih untuk menunjang kebutuhan wisatawan.

"Ada juga bantuan kapal pengangkut sampah yang saat ini sedang kami tunggu," ucapnya.

Dia berharap, pembenahan infrastuktur yang ada dapat mengimbangi arus kunjungan wisatawan termasuk para tamu IMF-WBG yang akan datang ke daerah itu.

"Kami akui memang infrastruktur banyak yang masih kurang, tapi terus dibenahi dan sekarang sudah jauh lebih baik," imbuh Dula. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya