Liputan6.com, Jakarta - Turis China yang wisata ke Indonesia kini menghabiskan rata-rata USD 1.000 atau Rp 14.89 juta (estimasi kurs 14.893 per dolar AS). Sedangkan waktu untuk liburan rata-rata selama 5 hari
Direktur promosi Great China Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vincent Jemadu menjelaskan, segmen turis China yang berlibur ke Indonesia sudah jauh berubah. "Dulu mereka menghabiskan uang saat wisata ke Indonesia sekitar USD 700, tapi kini mereka menghabiskan uangnya rata-rata USD 1.000," kata Vincent dikutip dari Antara, Selasa (25/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Paket wisata ke Indonesia yang paling laris di China adalah liburan selama lima hari, sudah termasuk waktu penerbangan. "Rata-rata per bulannya, ada 200.000 turis China wisata ke Indonesia," tambah dia.
Kemenpar mentargetkan kunjungan turis China ke Indonesia tahun 2018 sebesar 2,6 juta orang. "Dari Januari-Agustus 2018, jumlah kunjungan turis China sudah mencapai 1,5 juta turis. Kami optimis hingga akhir tahun ini bisa mencapai 2,5 juta -2,6 juta," katanya dengan optimis.
Pintu masuk turis China ke Indonesia, 40 persen ke Bali, 30 persen ke Jakarta, dan 20 persen ke Kepulauan Riau. Tapi, belakangan ini, kunjungan turis ke Manado juga meningkat tajam. Rata-rata tiap bulan ada sekitar 10.000 turis China datang ke Manado.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dominasi
Direktur Greater China itu mengatakan turis China ke Indonesia sudah mendominasi atau menempati urutan teratas, menggeser turis Singapura dan Malaysia. Tahun 2016-2017, turis mancanegara terbanyak wisata ke Indonesia itu dari China.
Ia mengungkapkan pula kendala dalam meningkatkan lagi turis China ke Indonesia ialah terbatasnya pemandu wisata berbahasa Mandarin. Selain itu, petunjuk-petunjuk berbahasa China. "Presiden mentargetkan kunjungan turis China ke Indonesia tahun 2020 sekitar 5 juta-10 juta per tahun," katanya.
Advertisement