Jokowi Paparkan Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerja sama antara semua pihak dalam upaya menghadapi ketidakpastian situasi perekonomian global.

oleh Merdeka.com diperbarui 25 Sep 2018, 13:00 WIB
Presiden Joko Widodo menjelaskan Kartu Indonesia Sehat acara silaturahmi dengan penerima manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Istana Negara, Jakarta (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kerja sama antara semua pihak dalam upaya menghadapi ketidakpastian situasi perekonomian global.

Dia menuturkan, sinyal ketidakpastian ekonomi global tersebut antara lain kenaikan suku bunga bank sentral AS serta krisis di Argentina dan Turki.

"Apa yang harus kita kerjakan? Menurut saya adalah konsolidasi dan koordinasi yang kuat antara moneter, fiskal, dan dunia usaha," kata dia dalam perayaan 50 tahun Kadin Indonesia, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, seperti ditulis Selasa (25/9/2018).

Jika kerja sama antara ketiga sektor ini dapat berjalan dengan baik, Mantan Walikota Solo ini yakin, Indonesia dapat memenangkan kepercayaan dunia internasional.

"Kalau kita bisa menemukan ini, mengkonsolidasikan dengan baik, ketemu, kita gampang sekali membangun yang namanya trust. Sama seperti bangun perusahaan, membangun sebuah korporasi, sebuah kepercayaan, penting sekali," ujar dia.

"Kita harus membangun trust, confident agar dunia internasional, pasar percaya bahwa kita memiliki keseriusan dalam menyelesaikan masalah di negara ini," tambah Jokowi.

Selain itu, arah dan tujuan pembangunan harus dapat ditetapkan secara jelas serta dapat dipertanggungjawabkan dengan data yang akurat. 

"Buat saya, arah pembangunan sudah tampak jelas. Tujuan juga harus sangat jelas. Target harus jelas. Ndak bisa kita sekarang ndak pakai angka-angka. Meskipun target tidak ketemu, yang penting beri target dulu. Arah serta tujuan itu kemudian disikapi dengan daya juang yang tinggi dan etos kerja yang tinggi," tegas dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 


Jokowi Tantang Pengusaha Swasta Bangun Infrastruktur di Daerah Terpencil

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidatonya pada pembukaan World Economic Forum on ASEAN di National Convention Centre di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9). (NHAC NGUYEN/AFP)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat suara perihal polemik pengerjaan proyek infrastruktur oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal ini disampaikan menanggapi paparan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) 50 tahun Kadin Indonesia, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin 24 September 2018.

"Saya tahu tadi Pak Rosan (Ketua Umum Kadin Indonesia) memaparkan di gambar, jalan tol ada orang kerja di situ. Saya tahu, 'Pak Presiden jangan jalan tol itu banyak dikerjakan sama BUMN. Yang ngerjain swasta saja Pak'. Saya tahu," kata dia disambut gelak tawa para peserta acara.

Mantan Walikota Solo ini menegaskan, BUMN mendapatkan tugas menggarap jalan tol karena proyek tersebut tidak visible secara bisnis untuk digarap swasta.

"Tapi di sana IRR (internal rate of return) kecil, rendah. Kenapa BUMN karena disuntik dengan PMN. Swasta kan tidak bisa kita suntik," tegas Jokowi.

Dia bahkan sempat menantang pengusaha yang sanggup membangun infrastruktur di daerah terpencil untuk naik ke atas panggung.

"Siapa yang mau membangun jalan tol di Sumatera? Silahkan maju, saya beri," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya