Liputan6.com, Jakarta - Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di kuartal II 2018 tercatat turun hingga 12,9 persen. Penurunan realisasi investasi di PMA ini merupakan yang pertama terjadi dalam 5 tahun terakhir.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo menjelaskan, semua investasi saat ini memang sedang berada dalam tren menurun. "Investasi secara keseluruhan katanya masih dalam tren menurun," kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa (25/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Wisnu menjelaskan investasi menurun dalam artian pertumbuhannya. Secara nominal, investasi terus mengalami kenaikkan.
"Tapi sebetulnya menurunnya adalah dalam hal peningkatannya alias perlambatan, jadi bukan menurun dalam artian angka nominal tapi menurun dalam presentase. Tapi secara nominal masih naik," ujarnya.
Dia berharap realisasi investasi pada kuartal selanjutnya bisa jauh lebih baik lagi.
"Ya kita harapkan kuartal III ini paling tidak bisa mencapai cukup sama. Kita enggak mau berandai-andai, tapi kami akan coba semaksimal mungkin untuk mencapai sesuai dengan target," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertama Sejak 2013, Realisasi Investasi Asing Turun di Kuartal II
Sebelumnya, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di kuartal II 2018 tercatat turun hingga 12,9 persen. Pada kuartal II 2017, realisasi PMA mampu menembus Rp 109,9 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun ini hanya mencapai Rp 95,7 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, penurunan realisasi investasi di PMA ini merupakan yang pertama terjadi dalam 5 tahun terakhir.
BACA JUGA
"Ini pertama kali sejak 2013. Ini data kami sejak 2013. Dari 2013 itu enggak pernah kejadian," ujar dia pada Selasa 14 Agustus 2018.
Dia mengungkapkan, sejak 2017, pertumbuhan investasi asing memang terus mengalami perlambatan. Hingga akhirnya pada kuartal II ini realisasi investasi ini mengalami penurunan.
"Misalnya kuartal II 2017 itu Rp 109,8 triliun, kuartal III 2017 Rp 111,7 triliun, kuartal IV Rp 112 triliun. Jadi hampir nol pertumbuhannya. Ini perlambatannya sudah kelihatan, terus turun hingga akhirnya minus," kata dia.
Menurut Azhar, negara asal PMA yang banyak mengalami penurunan adalah Korea Selatan. Jika sebelumnya, Negeri Ginseng selama masuk dalam lima besar PMA, namun kali ini investasinya turun signifikan dari USD 900 juta di kuartal I 2018 menjadi USD 211,9 juta di kuartal II 2018 dan melorot ke posisi 8.
"Korea Selatan itu turun paling jauh, makanya dia enggak masuk lagi lima negara investasi paling besar di Indonesia," ungkap dia.
Advertisement
5 Terbesar
Berikut lima besar negara asal PMA di kuartal II 2018:
- Singapura sebesar USD 2,4 miliar (33,5 persen)
- Jepang sebesar USD 1,0 miliar (14,4 persen )
- Tiongkok sebesar USD 0,7 miliar (9,4 persen)
- Hong Kong, RRT sebesar USD 0,6 miliar (8,2 persen)
- Malaysia sebesar USD 0,4 miliar (5,3 persen)