Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah. Investor asing melakukan aksi beli.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (25/9/2018), IHSG melemah 7,92 poin atau 0,13 persen ke posisi 5.874,29. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,15 persen ke posisi 926,61. Sebagian besar indeks saham acuan kompak tertekan. Hanya Indeks DBX yang mampu bertahan di zona hijau.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.895,02 dan terendah 5.850,75. Sebanyak 175 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu 163 saham menguat dan 142 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 312.121 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun.
Investor asing beli saham Rp 61 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.891.
Dari 10 sektor saham pembentuk indeks, enam sektor melemah dasn empat sektor menguat. Sektor yang mampu bertahan di zona hijau adalah pertambangan, aneka industri, barang konsumsi dan infrastruktur.
Saham-saham yang mampu menguat antara lain saham PKPK melonjak 25 persen ke posisi 175 per saham, saham PANI mendaki 25 persen ke posisi 595 per saham, dan saham DIGI menanjak 24,85 persen ke posisi 1.030 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ABMM melemah 20 persen ke posisi 1.680 per saham, saham LPIN merosot 15,77 persen ke posisi 1.015 per saham, dan saham ERTX turun 12,41 persen ke posisi 120 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sesuai Prediksi Analis
Pelemahan IHSG pada hari ini sesuai dengan prediksi para analis. "Di tengah pemberlakuan tarif oleh AS terhadap China, sentimen ini akan menjadi sentimen eksternal yang cukup berdampak bagi gerak IHSG," ujar Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati di Jakarta, Selasa.
Meski begitu, Suryo menjelaskan, ada kemungkinan bagi China tidak menyelesaikan konflik dagang dalam meja perundingan.
"Satu sisi, kemungkinan perang dagang ini juga bisa berlangsung lama. Pasalnya, China tak akan mengubah kebijakan domestiknya meski mendapat tekanan dari AS," ujarnya.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji juga meramalkan demikian. Sinyal potensi pelemahan IHSG cukup besar pada pergerakan indeks saham Selasa ini. IHSG bakal terproyeksi dalam rentang 5.823-5.987.
"Secara teknikal, indikasi pola grafik engulfing candlestick pada IHSG cukup memberi sinyal bahwa IHSG bakal bearish yakni melemah. Jadi potensinya bakal lanjutkan pelemahan," ujarnya.
Advertisement