Liputan6.com, Palembang - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB) sangat terbantu dengan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang kian marak. Salah satunya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di beberapa kabupaten/kota di Sumsel.
Kendati tegangan yang dihasilkan EBT kecil, tetapi bisa menambah daya listrik ke PLN WS2JB untuk disebarkan ke pengguna listrik.
Menurut General Manager PT PLN (Persero) WS2JB Daryono, target pada tahun 2019, seluruh daerah di Sumsel bisa mendapatkan aliran listrik.
"Ketersediaan listrik di Sumsel sekarang sudah 93 persen, tahun depan kita targetkan 100 persen. Dengan adanya PLTMH, bisa menambah rasio energi terbarukan di Sumsel. Pengelola PLTMH menyuplai listrik ke PLN," katanya kepada Liputan6.com, Selasa, 25 September 2018.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa kabupaten di Sumsel yang sudah membangun PLTMH dan menyuplai listrik ke PLN, yaitu Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Kota Pagaralam.
Kawasan penyumbang energi terbarukan tersebut memang mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) berupa air terjun dengan debit air yang tinggi. Aliran listrik dari PLTMH ini sendiri langsung dibeli PLN, diproses ke sistem kelistrikan dan akan digabung dengan total daya listrik.
"Hasil PLMTH memang sedikit, antara 2 MW hingga 10MW. Tapi cukup membantu ketersediaan listrik. Yang penting ada sumber air yang bisa memutar turbin dan menghasilkan aliran listrik," katanya.
PLTMH di Kabupaten OKU Selatan Sumsel yang dibangun oleh Pertamina RU III, menjadi rekanan PLN untuk suplai daya listrik. EBT yang dibangun di Dusun 5, Desa Merbau, Kecamatan Banding Agung ini memanfaatkan air terjun dari aliran Danau Ranau Kabupaten OKU Selatan.
Air terjun di Dusun 5 ini mempunyai ketinggian hingga 20 meter yang diolah dengan runner, yaitu bagian turbin yang berputar. Diameter runner yang digunakan sebesar 9,22 meter, lebar 100 milimeter, efisiensi turbin hingga 74 persen dan efisiensi generator sebesar 92 persen.
Surplus Listrik
Sedangkan volume air bisa mencapai 80,5 liter per detik. Turbin ini juga menggunakan alat Digital Load Control (DLC) yang mampu mengatur transfer beban listrik ke rumah warga. Untuk menampung aliran listrik EBT ini, PLN sudah membangun gardu induk yang menampung listrik tegangan menengah hingga tinggi.
"Listrik dari EBT ini akan dijual kembali ke pengguna daya listrik di Sumsel. Jadi tidak hanya bisa dinikmati di lokasi PLMTH saja," ucapnya.
Dia mengatakan, PLN kesulitan menyalurkan aliran listrik di beberapa daerah terpencil, seperti di pedesaan dengan akses jalan perairan dan terjal, di kawasan pegunungan yang belum mempunyai akses jalan serta di kawasan pesisir dengan akses jalan rawa.
Namun, pada tahun ini, sebanyak 14 desa akan dialiri listrik, yaitu di Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Muara Enim dan Musi Rawas Utara (Muratara). Pada tahun depan target suplai listrik akan disalurkan ke 82 desa.
Tahun ini, PLN sudah masuk kategori surplus pada awal tahun. Kapasitas pembangkit listrik yang ada bahkan melebihi kebutuhan daya listrik di Sumsel. Saat ini, Daya Mampu Pembangkit (DMP) Sumsel sebesar 1.406 MW.
"Beban puncak tertinggi sebesar 817 MW dengan reserve margin 539 MW atau 41,9 persen. Rasio elektrifikasi di Sumsel sebesar 87 persen dan Rasio Desa Berlistrik 98 persen," katanya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement