Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, Indonesia berpotensi besar menjadi kekuatan ekonomi kreatif di dunia. Itu disebabkan Indonesia kaya dari sisi keberagaman.
"Indonesia harus jadi leader, potensi kita besar di ekonomi kreatif. Di Tokopedia tidak hanya menjual minyak gas dan bumi, tapi produk-produk kreatif," tuturnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Triawan menambahkan, Indonesia harus terus menggenjot kolaborasi dengan mancanegara. Ini terutama akan digelarnya The World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 di Nusa Dua Bali, 6 - 8 November mendatang.
"Akan ada 1.500 pelaku ekonomi kreatif, regulator dari 100 negara, akademisi. Ini konferensi untuk berdiskusi secara terbuka untuk ekonomi kreatif serta membangun kerjasama dan kesempatan-kesempatan profit lainya," ujarnya.
Triawan melanjutkan, film Wiro Sableng merupakan film yang produksinya melibatkan investor asing. "Kita buka peluang bagi investor dari luar. Jumlah bioskop kita naik dari 600 layar sekarang lebih dari 1000 layar," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada The Walt Disney Company
Ia menambahkan, rencananya, The Walt Disney Company juga akan hadir di WCCE di Nusa Dua. Perusahaan hiburan dari Amerika Serikat itu akan memanfaatkan momen WCCE untuk merayakan ulang tahun Mickey Mouse yang ke-90.
"Jadi memang sangat kaya sekali potensi ekonomi kreatif kita. Tiga subsektor utama yang menopang Ekonomi Kreatif Indonesia yakni kuliner, fashion dan kriya. Subsektor ekonomi kreatif lain yang pertumbuhan bagus juga film animasi serta desain komunikasi visual," tandasnya.
Sebagai informasi, di 2015, ekonomi kreatif menyumbang Rp 852 triliun atau 7,38 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lalu pada tahun 2016 menyumbang PDB sebesar Rp 922,58 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13,47 persen.
Sementara itu, untuk tahun ini diproyeksikan menyumbang PDB sebesar Rp 1.041 triliun, dengab menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen.
Advertisement