Bamsoet: Aparat Harus Bersinergi Awasi Jalur Tikus Peredaran Narkoba

Hal ini menyusul pengungkapan beberapa penyelundupan narkoba di beberapa wilayah perairan di Indonesia.

oleh Andry Haryanto diperbarui 26 Sep 2018, 08:59 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo mendesak Pemerintah segera memberhentikan sebanyak 307 aparatur sipil negara alias ASN yang terbukti me...

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta seluruh aparat dan pemangku kepentingan bersinergi dalam mengawasi "jalur tikus" peredaran narkoba.

Hal ini menyusul pengungkapan beberapa penyelundupan narkoba di beberapa wilayah perairan di Indonesia.

Menurut Bamsoet, pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi tugas BNN atau Polr, namun semua sektor terkait.

"Mendorong TNI AL, Polairud, BNN dan Bea Cukai untuk meningkatkan pengawasan pada rute-rute yang sering digunakan oleh penyelundup, terutama mengawasi dan menindak tegas kapal-kapal yang melakukan transaksi di tengah laut,"ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Bamsoet mengatakan, mengacu temuan Direktorat Tindak Pidana Bareskrim Polri, wilayah perairan dari Aceh, Medan, Riau, Kepulauan Riau hingga Lampung, selalu menjadi sasaran lalu lintas masuknya barang haram narkoba.

Mantan ketua Komisi III DPR itu menambahkan, harus ada pengawasan khusus atas wilayah-wilayah yang sering menjadi pelabuhan tikus.

2 dari 2 halaman

Jalur Tikus

Sebab, sindikat kejahatan internasional menggunakan kapal untuk memasukkan narkoba melalui pelabuhan tikus di banyak wilayah. Bamsoet juga mendorong Polri dan BNN terus meningkatkan kewaspadaan.

"Terutama dalam mengawasi peredaran narkotika dan mengantisipasi kemungkinan narkoba jenis baru," tegasnya.

Bamsoet menambahkan, sejauh ini kinerja pemerintah dalam memerangi narkoba patut diapresiasi. Legislator Golkar itu juga mendukung program pemerintah dalam memerangi kejahatan narkotika.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya