Jawaban Ketua PSSI Saat Wawancara Viral Jadi Cuitan Kocak di Twitter

"Apa urusan Anda menanyakan itu? Bukan hak Anda bertanya kepada saya," begitu bunyi jawaban yang menjadi begitu viral di media sosial Twitter.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Sep 2018, 11:00 WIB
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat jumpa pers terkait meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirila, di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI menghentikan sementara waktu Liga 1 2018 dalam pertandingan putaran ke dalam 18 klub. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini, media sosial dipenuhi dengan lelucon kocak berbagai pertanyaan namun dijawab dengan satu jawaban yang sama.

"Apa urusan Anda menanyakan itu? Bukan hak Anda bertanya kepada saya," begitu bunyi jawaban yang menjadi viral di media sosial Twitter.

Rupanya, jawaban itu bersumber dari jawaban Gubernur Sumatera Utara sekaligus Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, saat diwawancara oleh jurnalis di sebuah stasiun televisi.

Tak terima dengan salah satu pertanyaan jurnalis bernama Aiman Witjaksono, Edy Rahmayadi lalu menjawab dengan kata-kata di atas.

Video wawancara via video conference itu pun menjadi viral di media sosial.

Tak butuh waktu lama, tangan-tangan warganet yang iseng lalu menggunakan jawaban yang dikemukakan oleh Edy untuk menjawab berbagai pertanyaan.

Topik "Siap Pak Edy" serta "Edy Rahmayadi" pun sempat memenuhi linimasa Twitter dan menjadi trending topic dua hari lalu. Seperti apa lucunya cuitan-cuitan warganet? Berikut pantauan Tekno Liputan6.com, Rabu (26/9/2018).


Tak Kalah Lucunya

Ilustrasi Twitter Bird's Speech Bubble. Kredit: Freepik

Cuitan lain warganet tidak kalah lucu. Masih menggunakan jawaban yang sama, lelucon mulai dari orderan Go-Jek hingga pertanyaan password WiFi pun memenuhi timeline Twitter. Berikut adalah beberapa di antaranya. 


Kata Ketum PSSI Soal Suporter Tewas

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat jumpa pers terkait meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirila, di Jakarta, Selasa (25/9). PSSI menghentikan sementara waktu Liga 1 2018 dalam pertandingan putaran ke dalam 18 klub. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah mencari cara agar bentrokan antarsuporter tidak terjadi lagi. Terakhir, rivalitas Persib Bandung dan Persija Jakarta kembali memakan korban jiwa, Haringga Sirilla, yang tewas dikeroyok di Bandung. 

Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, menyampaikan hal ini di Medan, Senin (24/9/2018). Menurut Edy, pihaknya telah menggelar rapat untuk membahas terkait insiden yang menimpa Haringga.

"Saat ini sedang dilakukan rapat oleh PSSI terkait peristiwa itu," kata Edy di Medan, Senin (24/9/2018).

Haringga meninggal dunia jelang pertandingan GoJek Liga 1 bersama Bukalapak antara Persib Bandung Vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu, 23 September 2018. Pemuda 23 tahun itu menemui ajal usai dikeroyok suporter lawan. 

Haringga nekat bertolak ke Bandung untuk mendampingi timnya, meski telah dilarang pihak panitia dan kepolisian. Namun, belum sempat menyaksikan langsung pertandingan, Harringga justru tewas dalam kondisi yang mengenaskan usai dipukuli suporter lawan. 

Kepolisian telah menetapkan delapan tersangka atas kejadian ini. Polisi juga terus melakukan pengembangan untuk mencari pelaku-pelaku lainnya.

Edy sendiri belum bisa menjelaskan bentuk sanksi yang diberikan PSSI kepada klub maupun panitia penyelenggara pertandingan. Meski demikian, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) itu menegaskan bakal ada sanksi yang diberikan karena sampai menimbulkan korban jiwa.

Edy mengaku, lembaga sepak bola tertinggi di Tanah Air yang dipimpinnya sedang mencari cara agar insiden bentrokan antarkelompok suporter tidak terjadi lagi. Diakuinya, evaluasi untuk mencegah pertikaian antarsuporter sepak bola juga sudah dilakukan.

"Pembenahan sedang saya coba lakukan dengan melakukan pertemuan bersama ketua-ketua kelompok suporter. Segera dievaluasi lagi. Bahkan sudah sampai ke tingkat memberikan hukuman," ujar Edy.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya