Dampak Buruk Mengganti Oli Mesin Tanpa Ganti Filter

Filter oli merupakan komponen mobil yang tidak bisa dianggap sepele. Fungsinya menyaring kotoran yang akan masuk bagian mesin kendaraan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2018, 12:00 WIB
Ilustrasi filter oli

Liputan6.com, Jakarta Filter oli merupakan komponen mobil yang tidak bisa dianggap sepele. Fungsinya menyaring kotoran yang akan masuk bagian mesin kendaraan.

Saat mengganti oli rutin jangan lupa turut melakukan penggantian filter oli. Filter oli bisa membuat mesin lebih awet karena mencegah kotoran yang masuk ke dalam mesin.

Filter oli sendiri wajib hukumnya diganti, bukan hanya dibersihkan. Menyemprotkan angin dan membersihkan filter oli dengan kain lap bukan solusi terbaik untuk filter oli. Penggunaan filter oli yang berkali-kali dan tidak pernah diganti akan merugikan pengendara itu sendiri. Hal ini karena filter oli yang tidak pernah diganti akan terus menampung kotoran dan oli bekas.

“Tidak hanya oli kotor, tapi juga menyebabkan fungsi dari filter oli menjadi semakin tidak optimal. Daya saring dari filter yang tadinya 10, sekarang karena tidak diganti nilainya bisa 4 hingga 5,” beber Technical Service PT Denso Sales Indonesia, Joko Pratikno.

Lalu kapan waktu yang pas untuk mengganti filter oli? Terdapat asumsi bahwa filter oli diganti setiap 10.000 km, atau setiap 2 kali mengganti oli mesin. Hal ini benar dan baik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Tapi, menurut Joko, sebaiknya melakukan penggantian filter oli bersamaan pada saat mengganti oli mesin. Hal ini dikarenakan, jika pada saat mengganti oli mesin, tapi tidak mengganti filter oli, maka oli sisa yang mengendap di filter oli tidak terbuang.

Joko mengatakan, ada sekitar 1/4 atau 1/5 oli yang mengendap di filter oli. Akibatnya, oli mesin baru akan bercampur dengan oli mesin lama yang mengendap di filter oli.

Setelah itu, oli mesin lama dan baru akan bercampur dan masuk ke mesin kendaraan. Oli yang sudah tidak dalam kondisi baik, akan mengurangi performa oli di mesin kendaraan. Akhirnya, fungsi oli sebagai pelindung, pembersih, dan sebagai pendingin mesin tidak dapat berfungsi secara maksimal.

Namun tidak sedikit pemilik kendaraan yang tertipu membeli filter oli palsu. Jika demikian maka filter oli palsu tidak akan optimal digunakan di kendaraan.

 


Selanjutnya

Umumnya, penggunaan produk imitasi atau palsu tidak akan memberikan dampak positif bagi penggunanya. Dalam konteks filter oli, penggunaan filter oli palsu akan merugikan bagi pengendara. Salah satunya adalah daya serap kotoran pada filter oli palsu tidak sebaik dengan filter oli asli.

Contohnya, pada filter oli palsu terdapat diameter lubang protector yang kecil dan jarak antar lubang lebih rapat. Hal ini menyebabkan daya serap filter menjadi renggang dan lebar. Akibatnya, memungkinkan kotoran dari luar tidak tersaring dengan optimal.

“Beda halnya dengan filter oli yang asli. Filter oli asli memiliki diameter lubang protector yang kecil dan memiliki jarak antar lubang yang tidak rapat. Dengan diameter kecil, memungkinkan filter oli dapat menyaring kotoran dari luar lebih efektif dibanding yang palsu sehingga meminimalisir kotornya ruang bakar,” pungkas Joko Pratikno.

Sumber: Otosia.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya