Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Kerajaan Arab Saudi memajukan waktu umrah selepas musim haji membuat keramaian di dua kota suci Makkah dan Madinah tetap terjaga.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, hampir tak ada waktu sela antara musim haji dan kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara.
Advertisement
Di Masjid al-Haram, Makkah, kepadatan sudah nampak sejak pekan lalu. Contohnya pada Jumat, 21 September 2018, suasana di Masjid al-Haram tak sedemikian berbeda dengan musim haji. Warga yang tiba untuk berumrah dan sisa jemaah haji berbaur.
Tampak jemaah umrah dari Asia Selatan, Turki, Malaysia, dan Indonesia memadati kawasan tawaf sejak pagi hari. Ritual mencium Hajar Aswad yang biasanya tergolong mudah pada masa-masa selepas haji, tetap sukar sehubungan padatnya jemaah yang berebut.
Pelataran Masjid al-Haram juga dipenuhi jemaah yang bersantai menanti masuk waktu salat. Wilayah pelaksanaan tawaf di sekeliling Kakbah, juga jalur sai ramai dipenuhi jemaah dengan tingkat kepadatan seperti akhir-akhir musim haji.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Hery Saripuddin, menuturkan Kerajaan Saudi tahun ini memajukan masa kedatangan jemaah umrah sekitar sebulan. Biasanya mulai dibuka pada bulan Safar, saat ini tepat 1 Muharram jemaah sudah mulai tiba untuk berumrah.
"Ini untuk menggenjot devisa negara mereka," ujar Hery, seperti dikutip dari laman www.haji.kemenag.go.id, Rabu (26/9/2018).
Hal tersebut yang membuat keramaian di Tanah Suci tak punya jeda. Terlebih, Kerajaan Saudi memang menargetkan peningkatan jemaah umrah pada tahun ini guna mencapai target 30 juta jemaah umrah dan haji per tahun.
Tahun depan, Kerajaan Saudi menargetkan 8,5 juta jemaah umrah per tahun. Jumlah itu meningkat dari target tahun ini sebanyak 6,5 juta orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Madinah Juga Ramai
Keramaian juga masih terjadi di Masjid Nabawi, Madinah. Meski jemaah haji berangsur dipulangkan dan tinggal sebagian kecil di Madinah, keramaian Masjid Nabawi juga terjaga.
Pada Minggu, 23 September hingga Senin, 24 September 2018, upaya mengunjungi wilayah Raudhah di dekat lokasi makam Rasulullah di Masjid Nabawi tetap menimbulkan antrean panjang nyaris sepanjang hari.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daker Madinah, Maskat Ali Jasmun. Menurut dia, hotel-hotel yang masih ditinggali jemaah Indonesia juga mulai diisi jemaah umrah dari berbagai negara.
"Jadi, memang tahun ini semacam tidak ada jeda. Jemaah umrahnya sudah mulai banyak," kata Maskat.
Yang sedikit berbeda dengan musim haji, lanjut dia, lokasi-lokasi perbelanjaan tak lagi sedemikian ramai.
"Beberapa toko di wilayah Daudiyah, Madinah, misalnya, tampak tutup sejak pagi hari karena sepinya pembeli," tandas Maskat.
Advertisement