Liputan6.com, Jakarta - Pengadaan barang dan jasa secara digital atau e-procurement dinilai bisa membantu perusahaan menyelenggarakan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance -GCG) dan mencegah korupsi.
Proses e-procurement yang dilakukan secara online, tidak hanya membuat perusahaan lebih efisien, tapi juga transparan.
Hal tersebut diungkapkan oleh pakar e-procurement, Ika Mardiah. Menurutnya, layanan e-procurement seperti Mbiz.co.id bisa menjadi solusi untuk mencapai GCG, dan sekaligus mencegah korupsi. Hal ini tentunya akan berdampak baik bagi perusahaan.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan pengadaan barang dan digital, hal ini bisa membantu mencegah korupsi karena lebih transparan. Selain itu, karena prosesnya dilakukan secara online, tentu juga lebih hemat waktu dan biaya," jelas Ika saat ditemui di kantor Mbiz, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Sama seperti sektor pemerintahan, peluang korupsi di swasta pun cukup besar. Salah satu yang kerap dijadikan sebagai sumber korupsi adalah pengadaan barang dan jasa.
Mengutip data Indonesia Corruption Watch, Ika mengungkapkan bahwa pada 2016 ada sekira 41 persen kasus korupsi terkait pengadaan barang dan jasa dari total korupsi yang ditangani. Jumlahnya naik menjadi 42 persen pada tahun lalu.
Melalui e-procurement, peluang untuk melakukan korupsi dinilai dapat dikurangi. Transparansi yang ada di dalam sistem online, kata Ika, membuat semua proses pengadaan barang dan jasa mudah dipantau.
"Pertanggungjawabannya juga mudah karena semua transaksi terekam dan buktinya ada dalam bentuk digital, yang sulit dimusnahkan," tutur mantan Kepala Balai LPSE Jabar tersebut.
Mbiz.co.id
Lebih lanjut, CEO Mbiz.co.id, Rizal Paramarta, mengungkapkan solusi e-procurement yang ada di Mbiz bisa membantu perusahaan memantau proses dan jumlah transaksi pengadaan barang dan jasa. Mbiz bisa dikatakan sebagai e-commerce dengan solusi e-procurement untuk segmen pasar B2B.
Solusi e-procurement yang disediakan antara lain budget control, approval process, pemesanan, invoice dan pembayaran, serta analisis dan laporan pembelanjaan, yang semuanya dalam bentuk digital.
"Solusi-solusi ini mempermudah perusahaan, misalnya kepala pengadaan barang dan jasa, bisa mengetahui langsung seberapa banyak dana yang dihabiskan perusahaannya. Semuanya ada dalam bentuk paperless," tutur Rizal.
Mbiz, katanya, juga membuat proses pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efisien dan sederhana. Pasalnya, konsumen atau perusahaan, hanya perlu membuka situs Mbiz.co.id untuk melakukan pembelanjaan tanpa harus repot menghubungi vendor penyedia barang dan jasa.
"Kami menghubungkan vendor dan pembeli. Sederhananya, kami yang menangani pengadaan barang dan jasa, jadi pembeli tidak perlu repot ke vendor," jelasnya.
Mbiz saat ini memiliki 11 kategori barang dan jasa dari beragam vendor dengan stock keeping unit (SKU) sebanyak 90 ribu unit. Kategorinya antara lain Agrikultur dan Produk Segar, Pakaian, Tekstil, Groceries dan Jasa.
(Din/Isk)
Saksian Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement