Komitmen Djarum Foundation Tingkatkan Kualitas SMK di Kudus

Program tersebut dimulai dengan menyelaraskan kurikulum sekolah dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 26 Sep 2018, 18:30 WIB
Siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus

Liputan6.com, Jakarta - Pendidikan kejuruan memang menjadi solusi paling relevan mengatasi masalah lapangan pekerjaan, sekaligus menumbuhkan industri dalam negeri. Hal tersebut yang membuat Djarum Foundation menaruh perhatian penting untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kudus, Jawa Tengah. 

Program Direktor Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H. Serad mengatakan bahwa mereka memiliki program pendidikan dengan prinsip kualitas sekolah dan guru yang lebih bagus sehingga bisa melahirkan pelajar dengan kemampuan dan kualitas yang baik. 

"Kita telah melakukan pembinaan ke 18 sekolah menengah kejuruan, untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja terampil di Indonesia. Jadi, agar mereka nantinya siap ke dunia kerja," ungkap Primadi H. Serad di Kudus, Rabu (25/9/2018).

Program tersebut dimulai dengan menyelaraskan kurikulum sekolah dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Untuk itu, Djarum Foundation melibatkan tenaga profesional guna menjamin keselarasan kurikulum sekolah dengan kebutuhan industri.

Selanjutnya melatih para guru dan memberikan sertifikasi yang sesuai dengan standar industri. Proses pembelajaran yang berkualitas juga menuntut fasilitas berstandar industri, guna meminimalkan kesenjangan antara apa yang mereka pelajari di sekolah dan apa yang akan mereka alami nantinya di tempat kerja mereka.

Teaching factory juga didirikan untuk melatih kesiapan siswa dalam memenuhi pekerjaan nyata yang diberikan oleh industri kepada sekolah, dengan bekerja sesuai dengan tuntutan pelanggan.

 


Kesulitan dalam menjalankan program pendidikan

Siswa SMK Wisudha Karya

Dalam menjalankan program pendidikan tesebut, adapun kesulitan untuk meningkatkan kualitas SMK di Kudus. Primadi H. Serad menuturkan bahwa ada beberapa hal yang mengganjal sehingga mereka sulit untuk menjalankan program itu.

"Karena kami memiliki prinsip sekolah dan guru yang berkualitas, kami pun kesulitan mendapatkan guru yang punya keahlian yang dibutuhkan, mencari kepala sekolah yang memiliki jiwa kepimpinan yang baik dan mendapatkan input siswa yang baik," lanjut Primadi H. Serad.

Adapun pencapain lain setelah program tersebut berjalan dengan baik. Djarum Foundation memiliki rencana untuk ke tempat lain dengan studi dan keahlian lain. Masih ada empat bidang studi yang dipersiapkan tahun depan, dengan 20 keahlian lainnya.

 

 

Siswi SMK PGRI Kudus

Inisiatif program pendidikan tersebut telah dimulai sejak 1963 dengan membangun sekolah di Kudus. Selanjutnya peningkatan kualitas SMK dimulai pada 2011.

Hingga tahun 2018 ini, sudah ada 16 kompetensi dari 4 bidang keahlian yang telah diselaraskan guna menghasilkan lulusan yang kompetitif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia dan internasional.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya