Golkar Diminta Waspada Provokasi Kader Internal Jelang Pilpres

Fajar menilai dukungan caleg Golkar untuk Prabowo tidak merepresentasikan sikap partai karena hanya dua orang caleg yang memberikan pernyataan deklarasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2018, 06:03 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memukul gong saat membuka Rakernas Partai Golkar 2018 di Jakarta, Kamis (22/3). Rakernas Partai Golkar akan berlangsung pada 22-23 Maret 2018. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Internal Golkar kembali bergolak. Setelah sejumlah kader masuk bui karena terbelit korupsi, kini sejumlah kader Golkar yang menamakan diri forum caleg Golkar mendukung pasangan calon Prabowo - Sandiaga Uno.

Mereka menamakan gerakan tersebut Go PrabU. Tindakan para kader ini jelas bertentangan dengan sikap Golkar yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman menyatakan, dalam kondisi saat ini, Golkar harus bersatu dan mendukung kepemimpinan Airlangga Hartarto. Hal ini penting untuk menjaga semangat kader dari pusat sampai daerah demi memenangkan pilpres dan pileg.

"Partai Golkar dalam kondisi saat ini harus tetap solid dan mendukung ketua umumnya agar kader dan basis suara di tataran akar rumput tetap optimis memenangkan Pileg 2019," jelas Fajar saat dihubungi, Rabu.

Terkait isu kader Golkar yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi, Fajar menilai hal tersebut tidak merepresentasikan sikap partai karena hanya dua orang caleg yang memberikan pernyataan deklarasi. Hal tersebut tidak berpengaruh pada ratusan caleg DPR RI dan ribuan caleg DPRD Provinsi yang lain.

Dilaporkan terdapat dua caleg Golkar yang ada pada deklarasi tersebut, yakni Cupli Risman yang merupakan caleg DPRD DKI nomor 10. Kedua adalah Fadli Alimin caleg DPR RI Jatim V, nomor urut 7.

Lebih lanjut, menurut Fajar, hal ini menjadi penanda agar Partai Golkar lebih waspada pada provokasi yang berasal dari eksternal partai, juga manuver dari internal Partai Golkar sendiri.

"Dinamika yang terjadi belakangan memberikan tanda bahwa Partai Golkar harus terus solid dan waspada pada provokasi yang berasal dari eksternal partai dan manuver dari internal partai itu sendiri, terutama terkait makin dekatnya agenda besar politik Partai Golkar seperti Pemilu 2019 dan Rakernas," tambahnya.


Dianggap Kader Pinggiran

Sementara itu, DPP Golkar menyebut kedua caleg tersebut sebagai 'Golkar Pinggiran'. Hal itu dikatakan oleh Ketua Bappilu Golkar wilayah Sumatera, Indra Bambang Utoyo. Tak mempengaruhi banyak dukungan Golkar pada Jokowi-Ma'ruf.

Kendati begitu, Indra mengakui, memang ada sejumlah kader Golkar yang diprovokasi untuk mendukung Prabowo. Dengan alih-alih, Prabowo diyakini bakal menang dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Sudah banyak yang memprovokasi, Prabowo Subianto pasti menang. Saya bilang menang atau kalah itu keputusan pemilih. Aku sih konsisten dengan keputusan Munaslub," kata Indra. 

Reporter: Randy Ferdi Firdaus

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya