Skuat MU Ingin Mourinho Dipecat

Paul Pogba cs main setengah hati dengan tujuan untuk melenyapkan sang Manajer MU.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2018, 09:56 WIB
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Manchester - Eks penyerang timnas Mesir, Mido, mengklaim skuat Manchester United (MU) sengaja main ala kadarnya karena mereka ingin Manajer Jose Mourinho dipecat Setan Merah.

Mourinho mengalami masa-masa luar biasa bersama dengan Chelsea. Akan tetapi ia juga sempat mengalami masa-masa kelam di Stamford Bridge.

Salah satunya adalah di musim 2015-16. Performa Chelsea melorot dengan drastis.

Padahal di musim sebelumnya Mourinho sukses membawa klub itu jadi juara liga. Manajer kelahiran Setubal ini kemudian dipecat pada pertengahan Desember 2015, setelah The Blues kalah sembilan kali dari 16 laga di EPL.

Menurut Mido, hal yang sama sekarang sepertinya tengah terjadi di skuat MU. Menurutnya Paul Pogba cs main setengah hati dengan tujuan untuk melenyapkan sang manajer dari Old Trafford.

"Saya merasa kasihan pada Mourinho. Saya tahu ia telah melakukan kesalahan dan ia tidak berurusan dengan media dengan cara terbaik terutama di masa-masa sulit," cetusnya pada Sky Sports.

"Cara pemain Chelsea bermain dalam tujuh atau delapan pertandingan terakhirnya di sana, saya yakin para pemain menginginkannya keluar karena langsung setelah ia pergi, mereka mulai bermain lebih baik. Sekarang saya bisa melihat hal yang sama terjadi," cetusnya lagi.

 


Metode Usang

Eks pemain Ajax ini menambahkan bahwa skuat MU merasa jengah pada Mourinho karena ia menggunakan metode kuno saat berusaha membuat para pemainnya tampil lebih baik lagi. Menurutnya para pemain zaman now jelas tak bisa diperlakukan sama seperti para pemain zaman dahulu.

"Sebagian besar adalah kesalahannya karena ia tidak tahu bagaimana menghadapi ruang ganti pada saat-saat sulit. Kadang-kadang ia berurusan dengan situasi dengan gaya kuno tetapi pemain para pemain sekarang tidak sama lagi (seperti dahulu)," cetusnya.

"Sepuluh tahun yang lalu jika Anda keluar dan mengkritik Zanetti, Maldini atau Stam - hari berikutnya, pertandingan berikutnya mereka bekerja keras untuk membuktikan bahwa Anda salah. Generasi ini berpikir berbeda, Anda tidak dapat memperoleh reaksi yang sama dari mereka," terangnya.

"Ini adalah area di mana Mourinho sedang kesulitan, ia masih berurusan dengan pemain seperti yang ia lakukan di Porto atau Chelsea tetapi ia mendapatkan reaksi yang tidak ia harapkan," tandas Mido.

Sumber: bola.net

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya