Ramuan Ajaib di Balik Kebangkitan Liverpool

Ramuan ajaib Liverpool dirancang oleh mantan perenang kelas dunia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 27 Sep 2018, 17:30 WIB
Pemain Liverpool tampak kecewa usai dikalahkan Chelsea pada laga Piala Liga Inggris di Stadion Anfield, Rabu (26/9/2018). Liverpool takluk 1-2 dari Chelsea. (AP/Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta Sejak ditangani Jurgen Klopp, Liverpool, grafik permainan Liverpool terus menanjak. Meski belum berhasil menghadirkan trofi bergengsi ke Anfield, bersama mantan pelatih Borussia Dortmund itu, The Reds kembali diperhitungkan di liga domestik maupun kompetisi Eropa. 

Musim ini, Liverpool kembali mengawali musim dengan permainan stabil. Di Premier League, Liverpool belum sekalipun tersentuh kekalahan dari enam laga yang sudah dilalui. Sebaliknya, The Reds selalu menang dan berada di puncak klasemen dengan koleksi 18 poin. 

Di Liga Champions, Liverpool juga mengawali langkahnya dengan hasil gemilang. Di laga perdana, Liverpool berhasil mengalahkan Paris Saint Geermain di Anfield dengan skor 3-2. 

Sayang, Liverpool gagal melanjutkan tren positifnya di ajang Piala Liga. The Reds harus angkat koper setelah kalah 1-2 dari Chelsea, Rabu (26/9/2018). 

Menurut media asal Jerman, Bild, penampilan gemilang Liverpool bukan semata-mata perubahan skema bermain yang dilakukan Klopp. Di luar itu, Klopp kabarnya punya 'ramuan rahasia' yang berfungsi menjaga kondisi fisik para pemainnya usai tampil di setiap laga. 

Ramuan ajaib tersebut berbentuk minuman isotonik yang dipercaya mampu mempercepat pemulihan stamina para pemain Liverpool. Seperti dilansir dari AS, ber-ion tersebut pertama kali diracik oleh mantan juara dunia renang asal Jerman, Mark Warnecke. 

 


Terbukti Ampuh

Gelandang Chelsea, Ross Barkley, berebut bola dengan gelandang Liverpool, Fabinho, pada laga Piala Liga Inggris di Stadion Anfield, Rabu (26/9/2018). Liverpool takluk 1-2 dari Chelsea. (AP/Rui Vieira)

Warnecke sendiri pernah mencatatkan namanya dalam buku sejarah sebagai perenang tertua yang berhasil memenangkan kejuaraan renang akbar sejak 1971. Pada 2005 lalu, di usia 35 tahun Warnecke secara mengejutkan merajai nomor gaya punggung 50 meter. 

Bertahun-tahun kemudian, Warnecke, mengakui kalau bahwa asupan gizi merupakan salah satu kunci keberhasilan atlet. Kabar ini kemudian sampai ke telinga para petinggi Liverpool yang kemudian menawari Warnecke pekerjaan sebagai ahli gizi bersama Mona Nemmer. 


Bukan Doping

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. (AP Photo/Tim Ireland)

Warnecke kemudian merancang minuman isotonik khusus bagi para pemain Liverpool. Dia lalu menemukan dua jenis ramuan spesial yang diberikan saat latihan dan pertandingan.  

Minuman itu sangat efektif memulihkan kelelahan yang dialami para pemain. Media Jerman menyebut minuman khusus itu sebagai ramuan ajaib. Bersama mantan ahli gizi Bayern Munich, Mona Nemmer, Warnecke pun menjelma sebagai ahli gizi ternama di dunia. 

Duet Warnecke dan Nemmer juga menangani mantan perenang asal Amerika Serikat, Dara Torres. Ramuan ini sekali lagi terbukti mampu membuat catatan waktu Torres setelah dia pensiun di usia 41 tahun melebihi rekor yang diciptakannya saat masih berusia 20 tahun. 

Keraguan sempat muncul mengenai kandungan yang terdapat pada ramuan ajaib tersebut. Namun minuman isotonik ala Warnecke berhasil melewati berbagai tes doping sehingga tetap aman digunakan oleh para pemain. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya