4 Pengakuan Mengejutkan Pengeroyok Haringga Sirila hingga Tewas

Pengeroyok Haringga Sirila menjalani rekonstruksi. Dari reka ulang itu, terungkap pengakuan yang mengejutkan dari mulut mereka. Apa saja?

oleh Muhammad AliHuyogo Simbolon diperbarui 27 Sep 2018, 13:51 WIB
Para tersangka pengeroyokan Suporter Persija. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus menyidik kasus penganiayaan Haringga Sirila, suporter Persija yang tewas dikeroyok oknum bobotoh di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Delapan orang telah menjadi tersangka dalam kasus ini.

Mereka adalah Budiman Adang (41), Goni Abdulrahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (31), SM (17), dan DF (16).

Pada Rabu, 26 September 2018, mereka digiring ke lokasi kejadian untuk menjalani rekonstruksi penganiayaan Haringga Sirila. Ada 16 adegan yang diperagakan para tersangka yang disaksikan lima saksi.

"Ini untuk memberikan gambaran kepada jaksa penuntut umum (JPU) dan penyidik saat persidangan terkait peran para tersangka," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar M Yoris Maulana, Rabu (26/9/2018).

Dari rekonstruksi itu, terungkap pengakuan dari mulut para penganiaya Haringga Sirila. Mereka tega menghabisi nyawa suporter Persija itu dengan beragam cara hingga korban tewas. Apa saja? Berikut ini pengakuan mengejutkan dari penganiaya Haringga Sirila.


1. Melihat Haringga Sirila Tersungkur

Suasana pemakaman suporter Persija yang tewas dikeroyok oleh oknum suporter Persib di kawasan GBLK Bandung akhir pekan lalu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Budiman Adang, salah satu tersangka menuturkan saat detik-detik penganiayaan ituu terjadi. Kala itu, Adang yang melihat Haringga tersungkur sempat berupaya untuk mencegah aksi brutal massa. Namun, usaha itu tak diindahkan para pelaku.

"Saya minta mereka berhenti, tapi enggak didengarkan. Saya mau melindungi, tapi terdorong-dorong kerumunan," ucap Budiman.

Aksi pemukulan dalam rekonstruksi diawali oleh Budiman. Ia memukul menggunakan besi sebanyak tiga kali di bagian kepala korban.


2. Pukul Pakai Keling Tangan

Suasana pemakaman suporter Persija yang tewas dikeroyok oleh oknum suporter Persib di kawasan GBLK Bandung akhir pekan lalu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Setelah itu, SM ikut memukul dengan tangan kiri. Aksi SM tidak cukup sampai di situ, ia mundur sejenak sambil membawa keling tangan dan memukul Haringga tiga kali di bagian kepala.

Penganiayaan dilanjutkan oleh Dadang yang menendang korban sebanyak dua kali di bagian kepala. Tak lama berselang, Goni pun menendang punggung korban dua kali.

 


3. Massa Sudah Terprovokasi

Skuat Maung Bandung menggelar kegiatan tabur bunga untuk almarhum Haringga Sirla di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (25/9/2018). (Liputan6.com/Hugo)

Setelah itu, Dede Supriadi yang dalam kasus ini menjadi saksi, berlari ke arah kerumunan dan berusaha melerai. Namun, massa yang saat itu sudah terprovokasi tak mengindahkan permintaan Dede.

"Saya teriak setop, tapi massa banyak sekali. Saya juga sadar diri, saya tidak pakai atribut Persib," katanya.

Usaha Dede menghentikan penganiayaan itu tak membuahkan hasil, karena saat itu, pelaku Aditya menghampiri korban dan memukul dengan tangan kosong sebanyak dua kali di bagian pipi Haringga. Tak berhenti, dia melanjutkan aksinya dengan menendang di bagian pinggang korban.

 


4. Bakar Kartu Anggota

Suporter membentangkan spanduk duka cita mengenang Haringga Sirilla pada laga PSSI 88th U-19 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018). Indonesia kalah 0-3 dari China. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Aditya sempat membakar kartu tanda anggota (KTA) The Jakmania milik korban. Lalu dia kembali menendang Haringga empat kali. Mengaku terbawa suasana, Aditya membawa kayu dan memukul korban.

DF yang masih di bawah umur ikut menendang dua kali dengan kaki kanan, dua kali ke arah punggung dan menendang ke arah perut. Teman DF, Cepy pun ikut menendang Haringga sebanyak dua kali.

Teman DF dan Cepy, yakni Joko, juga memukul wajah korban dua kali dan menendang tubuh korban dua kali.

Penganiayaan berakhir setelah polisi menembakan gas air mata ke arah kerumunan. Tak lama kemudian, ambulans dan pihak keamanan berada di lokasi.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya