Tantangan Viral Pamer Bokong Bikin Masyarakat Sri Lanka Marah

Viralnya tantangan pamer bokong di media sosial Sri Lanka membuat marah masyarakat setempat.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 28 Sep 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi Foto Bokong Besar (iStockphoto)

Liputan6.com, Kolombo - Polisi Sri Lanka telah menangkap tiga pria di antara kelompok yang berfoto semitelanjang dan menggunggahnya ke Facebook di sebuah situs suci kuno.

Latar belakang unggahan foto itu langsung dikenali sebagai Pidurangala Rock, yang merupakan perbukitan suci di utara ibu kota Kolombo.

Tak ayal, foto tersebut langsung menuai reaksi marah dari orang-orang yang menganggap mereka telah menghina agama, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Kamis (27/9/2018).

Penangkapan dilakukan menyusul laporan oleh seorang biksu Buddha yang mengklaim foto-foto itu, yang diambil di dekat benteng batu Sigiriya, sebuah situs Warisan Dunia Unesco, adalah penghinaan agama.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga memerintahkan polisi untuk melakukan penyelidikan, harian Daily Mirror Sri Lanka melaporkan.

Foto-foto viral yang diambil oleh wisatawan asing itu diunggah di halaman Instagram Cheeky Exploits, sebuah akun yang mendorong orang untuk mengambil gambar di lokasi terkenal di seluruh dunia.

Sementara banyak yang memuji polisi Sri Lanka atas penangkapan karena dianggap menghina tempat religius, yang lain mengkritiknya.

"Ketika anak-anak kami diperkosa dan wanita dilecehkan, polisi Sri Lanka tidak melakukan apa-apa. Mereka sepertinya hanya bertindak atas hal-hal yang tidak masuk akal seperti ini," kata seorang pengguna Facebook.

Yang lain mempertanyakan mengapa polisi hanya bertindak terhadap penduduk setempat, bukan orang asing.

"Jadi, penegakan hukum seharusnya hanya terbatas pada mereka dengan "bokong cokelat"? Polisi Sri Lanka harus mengirim beberapa tim di seluruh dunia untuk mengidentifikasi pelakunya (yang merupakan orang asing)," tulis pengguna Facebook lainnya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Bukan Pertama Kali Terjadi

Ilustrasi (AFP)

Ini bukan pertama kalinya foto semitelanjang di dekat situs-situs suci telah mengundang kecaman dari masyarakat luas.

Pada Juni 2015, sekelompok wisatawan asing mendaki Gunung Kinabalu di Malaysia dengan berpakaian terbuka, menyebabkan kemarahan besar-besaran atas tudingan tidak menghormati gunung suci terkait.

Wisatawan terkait ditangkap dan menjalani proses peradilan, yang berujung pada hukuman penjara beberapa hari dan sejumlah denda dalam mata uang ringgit.

Pada tahun 2017, seorang model Playboy melakukan pemotretan telanjang di Gunung Taranaki, Selandia Baru, yang membuat marah Maoris--sebutan penduduk asli setempat-- yang menganggap gunung itu sebagai tanah pemakaman leluhur mereka.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya