Reaksi Edy Rahmayadi soal Tuntutan Mundur dari Kursi Ketua Umum PSSI

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dengan tegas menyatakan siap mundur jika dianggap tidak becus bekerja.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 27 Sep 2018, 18:33 WIB
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi saat mengikuti Kongres PSSI 2018 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang (13/1/2018). Salah satu agenda Kongres PSSI 2018 adalah revisi Statuta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Jakarta - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengatakan siap mundur jika ada pihak yang menganggap dirinya tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Pernyataan itu diungkapkan Edy sebagai respons adanya desakan buat dirinya agar mundur.

Gaung permintaan agar Edy Rahmayadi mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI kembali menggema. Hal itu terjadi setelah insiden Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta yang tewas dikeroyok oknum suporter Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).

Menurut situs Change.org, sudah 60 ribu orang lebih menandatangani petisi online agar Edy Rahmayadi mundur dari PSSI. Masyarakat menganggap, fokus Edy sepenuhnya saat ini sudah tidak lagi di PSSI mengingat jabatan yang juga diemban sebagai Gubernur Sumatra Utara.

"Jangankan 60 ribu, satu orang pun kalau itu memang benar adanya gara-gara saya gubernur lalu terjadi itu pembunuhan, saya akan tinggalkan ini (jabatan Ketua Umum PSSI). Karena itu berarti saya tidak becus," kata Edy Rahmayadi ketika menjadi narasumber di satu di antara televisi swasta, Rabu (26/9/2018).

Namun, Edy khawatir petisi online tersebut merupakan tunggangan dari orang-orang yang mengincar jabatan Ketua Umum PSSI. Hal tersebut yang membuat mantan Pangkostrad itu berkeras menyelesaikan masa jabatannya sampai 2020.

"Yang saya takutkan, dari 60 ribu ini mungkin salah satunya menginginkan jabatan PSSI ini, karena saat ini dalam dunia politik. Jadi, PSSI harus saya lindungi, karena ini amanah rakyat sampai 2020," tegas Edy Rahmayadi.

Sumber: Bola.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya