Pelajari 10 Larangan Ini Saat di Negeri Orang, Indonesia Juga Punya

Berikut aturan yang harus diperhatikan ketika berada di negara-negara sahabat atau di tempat suci negeri tetangga.

oleh Afra Augesti diperbarui 27 Sep 2018, 20:10 WIB
Seorang pria Hindu melakukan persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagat Natha di Denpasar, Bali (1/11). Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Keburukan). (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Bali - Sebelum memulai perjalanan jauh ke negeri tetangga, ada baiknya Anda terlebih dahulu belajar mengenai karakteristik negara yang hendak dikunjungi. Jika tidak, Anda mungkin akan menemui kendala saat tiba di tujuan.

Misalnya ketika sudah menapaki negara sahabat, Anda harus tahu tindakan cepat ketika Anda dipaksa memberi uang oleh pengemis di Inggris. Lalu di Indonesia, Anda wajib memperhatikan langkah kaki Anda agar tidak dijebloskan ke dalam penjara. Sedangkan di Australia, Anda disarankan agar tetap waspada, sebab banyak binatang liar menyerang dari tanah dan udara.

Lalu, apa saja yang harus dipelajari tentang sebuah negara untuk para wisatawan mancanegara? Berikut 10 di antaranya, seperti dikutip dari Bright Side, Kamis (27/9/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. Indonesia

Canang Sari di Pantai Kuta. (Wikipedia/Crative Commons)

Jika Anda berencana mengunjungi pulau Bali di Indonesia, maka Anda harus berhati-hati saat melihat canang sari --persembahan kepada dewa dalam agama Hindu, Sang Hyang Widhi Wasa. Penduduk setempat meninggalkan sesajen ini di trotoar setiap hari.

Apabila ada seseorang yang menginjak canang sari, bahkan tanpa disengaja, atau menunjukkan sikap tak santunnya kepada sajen ini, maka ia bisa dipenjara hingga 4 tahun dan menerima denda dalam jumlah besar.

Hukuman tersebut akan dilimpahkan kepada pelaku atas tuduhan menghina agama Hindu.


2. Korea Selatan

Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Jangan pernah gunakan Google Maps saat ada di Korea Selatan, sebab mesin pencarian peta milik Google ini tidak akan menuntun Anda menuju tempat tujuan yang pas di Negeri Ginseng.

Pemerintah Korea Selatan tidak memberikan izin kepada Google, karena perusahaan ini menggunakan data kartografi dari sebuah negara untuk memetakan lokasi. Hal tersebut disebabkan, Korea Selatan amat mempertimbangkan keamanan nasional.

Untuk itu, sebelum memulai perjalanan di Korea Selatan, Anda harus mengunduh aplikasi navigasi lokal --yang paling populer adalah NAVER Map. Layanan ini tersedia dalam bahasa Korea dan Inggris.


3. Inggris

Umar Khalid berpose di luar kotak telepon merah tempat dia mengelola kedai kopi di Hampstead Heath, London Utara (20/12). Kotak telepon umum merah klasik di Inggris ini dialihfungsikan untuk berbagai jenis kegunaan baru. (AFP Photo/Tolga Akmen)

Anda mungkin akan menjumpai banyak pengemis yang gigih meminta uang saat berjalan di trotoar-trotoar Inggris. Jangan tertipu dengan penampilan, sebab busana yang mereka gunakan masih terlihat bagus.

Pengemis --atau disebut chugger oleh penduduk lokal-- bertindak cukup gigih ketika mereka meminta sepeser pound sterling kepada orang yang melintas di hadapan mereka.

Pertama, mereka akan menyapa Anda dengan riang, kemudian meyakinkan Anda sekuat tenaga agar mau mengeluarkan sejumlah koin untuk diserahkan ke media yang mereka bawa.

Selain itu, mereka juga kerap meminta orang untuk mengisi survei dan menyumbangkan uang setiap bulannya. Banyak juga yang menggunakan kedok seperti ini, mengatasnamakan badan atau lembaga amal.

Beberapa orang memberi uang hanya untuk menyingkirkan chugger. Namun Jika Anda tidak ingin memberikan doku, maka ada baiknya Anda tidak memancing percakapan dengan "pemalak halus" ini. Berjalanlah lebih cepat ketika mereka mulai menghampiri atau mengikuti Anda.

Secara umum, orang-orang Inggris tidak suka keberadaan chugger. Tetapi warga masih memperlakukan mereka dengan sabar, mempertimbangkan aktivitas mereka sebagai salah satu cara melakukan derma. 


4. Singapura

Ilustrasi Singapura (AP/Wong Maye-E)

Singapura terkadang disebut sebagai negara yang banyak aturan dan larangan. Mungkin Anda pernah mendengar bahwa merokok di tempat umum dapat dikenakan denda sebesar 1.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 11 juta. Sedangkan sanksi untuk makan, minum, atau menyusui di dalam transportasi umum 500 dolar Singapura (Rp 5,4 juta).

Jadi, jika Anda ingin naik metro dalam kondisi haus, sedangkan di dalam tas Anda ada sebotol air mineral, maka Anda harus memilih dengan cepat: menahan dahaga sepanjang perjalanan atau meneguk air dan menaiki metro selanjutnya.

Mengapa hukum di Singapura begitu ketat? Sebab pemerintah ingin mencegah situasi berbahaya dan ketidaknyamanan bagi penumpang lain. Minuman atau makanan yang tidak sengaja tumpah di kendaraan umum dapat merusak tempat duduk penumpang. Selain itu, tumpahan tersebut juga membahayakan orang lain yang bisa menggelincirkan dan menjatuhkan seseorang.


5. Swiss

Ilustrasi Swiss (AP)

Hampir mustahil untuk menemukan toko, pusat perbelanjaan atau swalayan yang buka di atas jam 21.00 di Swiss. Toko-toko di sana tutup pada pukul 18.30 setiap hari dan pukul 21.00 pada hari Kamis. Sedangkan pada hari Minggu, tak ada toko yang buka. Akan tetapi, ada beberapa kios yang masih berjualan sesuai dengan aturan sendiri.

Bahkan jika beberapa toko dibuka setelah pukul 21.00, Anda tidak akan dapat membeli alkohol di situ, sebab menjual minuman keras di Swiss sudah dilarang untuk saat ini.

Lebih baik Anda berbelanja pada pagi, siang atau sore hari dan menyediakan stok untuk disimpan di tempat tinggal Anda selama berada di Swiss. Fakta seperti ini juga berlaku untuk beberapa negara Eropa lainnya, seperti Austria dan Jerman.


6. Tunisia

Dinar Tunisia. (Fethi Belaid/AFP)

Di Tunisia, Anda tidak diperbolehkan membawa pulang uang negara ini. Dinar Tunisia dianggap sebagai "mata uang yang dekat dengan negaranya". Itulah sebabnya, jika ada seseorang yang berupaya membawa selembar atau satu koin dinar Tunisia keluar dari negara yang ada di Afrika Utara ini, maka individu tersebut akan menghadapi proses hukum.

Meskipun risiko diperiksa di bandara --ketika meninggalkan Tunisia-- diperkirakan tidak ketat, namun beberapa wisatawan yang nekat menyelipkan lembaran atau koin dinar ke dalam dompet mereka, dapat terendus jelas oleh petugas bandara.

Biasanya para turis itu akan berkilah bahwa dinar yang mereka campurkan dengan uang yang mereka bawa di dalam dompet adalah kenang-kenangan dan akan dijadikan sebagai suvenir untuk kerabat dekat.

Kendati demikian, petugas bandara tak mau tahu. Kabar baiknya --jika sedang beruntung-- Anda mungkin tidak akan dibawa ke ruang pemeriksaan bandara dan dicecar bermacam-macam pertanyaan. Petugas cukup mengambil dinar yang Anda sisipkan di dompet dan mempersilakan Anda menuju pesawat.

Tapi jika Anda sedang apes, kemungkinan Anda tertahan di bandara amat besar.


7. Thailand

Fans Thailand mengibarkan bendera negaranya siap meramaikan laga final leg kedua Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Thailand. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sama seperti kebanyakan negara-negara Asia Tenggara, pada umumnya toilet di wilayah ini amat berbeda dengan toilet yang ada di Eropa atau Amerika. Salah satunya Thailand.

Kloset yang tersedia di Negeri Gajah Putih ini berbentuk kloset jongkok, bukan kloset duduk. Fasilitas ini dapat dengan mudah ditemukan di luar destinasi wisata populer di Thailand.

Pelancong --yang belum terbiasa dengan kloset jongkok-- mau tak mau harus menggunakan dengan wc jenis ini untuk keperluan buang air. Selain itu, Anda mungkin tidak akan menemukan kertas toilet di dalam toilet, karena penduduk lokal lebih suka menggunakan air sebagai gantinya.


8. Italia

Polisi Italia umumkan penangkapan empat orang yang diduga sel kelompok teroris (ANSA/AP)

Seperti di beberapa negara lain, Anda bisa jadi berhadapan dengan polisi "jadi-jadian" alias palsu di Italia. Biasanya, komplotan perampok ini akan menargetkan turis asing. Mereka akan meminta Anda untuk memperlihatkan kelengkapan dokumen-dokumen penting, seperti paspor dan isi dompet Anda.

Tindakan tersebut merupakan dalih untuk mencuri. Kadang-kadang, ada orang berperawakan kekar atau tegap --yang mengenakan pakaian sipil-- berakting seperti layaknya polisi sungguhan dan menunjukkan lencana palsu.

Padahal polisi yang asli yang sedang menyamar dengan menggunakan kaus oblong atau tidak memakai seragam, tidak memeriksa dokumen penting milik dari turis, karena itu bukan tugas mereka dan bukan kewenangan mereka.

Jika Anda berada dalam situasi seperti di atas, jangan terburu-buru untuk menunjukkan paspor atau surat-surat berharga lainnya yang Anda bawa. Lebih baik Anda meminta kepada mereka untuk membawa Anda ke kantor polisi terdekat atau segera hubungi layanan darurat. Cara ini disebut ampuh untuk membuat panik residivis tersebut.

Di bawah ini adalah contoh polisi sungguhan.


9. China

Sejumlah mobil parkir di parkiran bertingkat tiga dimensi di Shenyang, provinsi Liaoning, China (19/6). Menurut laporan, warga China mulai meninggalkan transportasi umum karena adanya fasilitas parkir tiga dimensi ini. (AFP Photo)

Hati-hati ketika menggunakan taksi di China, sebab ada sejumlah oknum sopir yang usil kepada calon penumpangnya. Para pengemudi taksi yang licik di Negeri Tirai Bambu --bukan taksi resmi-- punya akal bulus untuk menjerat wisatawan asing, agar terjerumus ke dalam jebakan mereka.

Mungkin Anda pernah menjumpai sopir taksi yang menyebalkan dengan membawa Anda berkeliling kota, meski sebenarnya dia tahu jalan pintas dan menghemat argo untuk sampai ke tempat tujuan Anda. Tetapi di China, Anda akan jarang menemui modus penipuan semacam ini. Ada, tapi tak banyak.

Umumnya, trik culas yang dipakai oleh sopir taksi di China adalah dengan "perusakan pintu". Jadi, Anda akan dituduh telah merusak atau mematahkan ganggang pintu transportasi umum, ketika Anda hendak masuk atau keluar mobil. Padahal pintu itu sudah diatur oleh si pengemudi.

Mengetahui kerusakan yang terjadi pada kendaraannya, sopir taksi biasanya akan mulai membentak Anda dengan bahasa Mandarin dan memaksa Anda untuk menebus kesalahan itu.

Apabila berada dalam situasi seperti ini, jangan panik. Libatkan saja polisi dan jangan takut untuk menceritakan kronologi sebenarnya. Kebanyakan kasus serupa, penumpang dinyatakan tak bersalah dan itu memang ulah jail si sopir taksi.

Anda disarankan untuk menggunakan taksi resmi agar tidak terlibat dalam keadaan tersebut. Misalnya di Beijing, semua nomor registrasi dari taksi resmi dimulai dengan simbol 京 B.


10. Australia

Burung murai Australia dari spesies berbeda (Cracticus tibicen hypoleuca), jantan, di Queen's Domain, Hobart, Tasmania, Australia. (Wikipedia/Creative Commons)

Bahaya datang tidak hanya dari laba-laba dan ular di Australia, tetapi juga dari rumput dan unggas. Penduduk Australia pernah melontarkan candaan tentang Musim Semi --yang dimulai tiap September di belahan Bumi selatan-- bahwa ada 2 masalah "serius": bindi dan burung murai.

Bindi di Australia bukanlah tanda suci di dahi seperti orang-orang India. Bindi yang dimaksud juga bukan anak perempuan mendiang Steve Irwin, Bindi.

Bindi di sini merujuk pada gulma berbahaya yang terlihat seperti peterseli (Soliva sessilis).

Rumput itu tidak berbahaya bagi manusia, tetapi biji-biji berduri yang terdapat di tanaman liar ini dapat menempel pada celana, kaus kaki, rok, hingga gaun panjang Anda. Sensasi terkena biji bindi pun berbeda. Anda akan merasakan seperti ada yang mencakar kaki Anda.

Bahkan sepatu pun tidak bisa melindungi Anda dari bindi. Umumnya, penduduk Australia menggunakan herbisida khusus untuk menyingkirkan biji rumput tersebut.

Burung murai Australia (Gymnorhina tibicen) tidak tampak seperti burung murai Eropa yang tenang ketika berada di dekat manusia, bahkan burung murai Australia termasuk jenis burung yang berbeda. Unggas ini akan bersikap agresif selama musim kawin mereka.

Banyak kasus pejalan kaki yang diserang oleh hewan menggemaskan ini. Tak hanya itu, burung murai juga kerap menyerang mereka yang sedang bersepeda atau mengendarai motor. 

Seorang wanita yang sedang mengendarai motor diserang oleh burung murai Australia dari atas kepala. (Wikipedia/Creative Commons)

Meskipun burung murai Australia kerap menjengkelkan, namun tidak semua binatang ini bersikap tak ramah kepada manusia, terutama jika ada orang yang memberi makan si burung liar tersebut.

Bahkan burung murai Australia akan bertengger di lengan manusia dan memperkenalkan bayi-bayi si burung kepada orang itu. Masalahnya adalah burung murai Australia mampu mengingat wajah orang, terlebih orang yang berkelakuan buruk terhadap merek.

Otoritas Australia menyarankan warganya untuk tidak memancing kedatangan burung ini. Hindari tempat-tempat di mana terdapat sarang burung murai di sana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya