Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi 0,05 persen (mtm) pada Agustus 2018, setelah pada Juli 2018 mencatat inflasi 0,28 persen (mtm).
Dia menjelaskan inflasi yang terkendali pada Agustus 2018 terutama bersumber dari deflasi kelompok volatile food dan administered prices. "Serta ditopang melambatnya inflasi inti," kata Perry di kantornya, Kamis (27/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dengan perkembangan tersebut, Perry yakin inflasi secara tahunan mencapai 3,20 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan kondisi pada bulan sebelumnya sebesar 3,18 persen (yoy).
Kelompok volatile food mencatat deflasi seiring koreksi harga beberapa komoditas pangan. Kelompok administered prices kembali mengalami deflasi terutama karena koreksi tarif angkutan udara.
Inflasi inti tetap terkendali sebesar 0,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,41 persen (mtm).
"Terkendalinya inflasi inti tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya," ujar Perry.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Inflasi Terjaga di 3,5 Persen
Ke depan, inflasi diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5 persen plus minus 1 persen (yoy).
Dia menegaskan Bank Indonesia dan Pemerintah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dalam pengendalian inflasi sehingga inflasi tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil.
"Intinya, tekanan inflasi tetap rendah sehingga untuk akhir tahun ini diperkirakan inflasinya cenderung dibawah titik tengah sasaran 3 setengah persen," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement