BI Dongkrak Bunga Acuan, IHSG Berpotensi Tembus 6.000

IHSG akan melanjutkan penguatannya pada range 5.849 hingga 5.971.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Sep 2018, 06:31 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan saham Jumat (28/9/2018). Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan 25 basis poin kelevel 5.75 persen dari 5.50 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat memprediksi, IHSG bakal menguat pada perdagangan saham di rentang 5.880-5.970. "Secara teknikal, indikator stocahstic bearish dengan Indikator RSI yang terlihat positif dari middle oscillator," tuturnya di Jakarta, Jumat.

Investor kini melihat kemungkinan kenaikan Fed Rate berlanjut hingga 3 persen di tahun depan. "Itu setelah komentar The Fed pada ekonomi yang terus ekspansi hingga inflasi menguat," ungkapnya.

Senada, Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji juga memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatannya pada range 5.849 hingga 5.971.

Menambahkan, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan IHSG berpotensi untuk berada di zona positif pada perdagangan Jumat. Pergerakan indeks saham kata dia, akan berada di 5.789-6.123

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham Pilihan

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada hari ini saham yang direkomendasikan dapat dibeli oleh para analis tersebut antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Kemudian PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), serta PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Setelah itu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan juga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya