Fahrudin Mustafic Gantung Sepatu, Baihakki Khaizan Bicara soal Persija

Pemain senior Singapura, Fahrudin Mustafic, resmi pensiun. Ada yang menyinggung Persija saat mengucapkan salam perpisahan padanya.

oleh Aning Jati diperbarui 27 Sep 2018, 21:34 WIB
Kapten Tampines Rovers, Fahrudin Mustafic saat konferensi pers Piala AFC 2018 di Hotel Sultan, Jakarta (27/2/2018). Persija melawan Tampines Rovers pada 28 Februari 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Jakarta - Satu di antara pemain senior di Liga Singapura, Fahrudin Mustafic, resmi gantung sepatu. Pemain kelahiran Serbia, 37 tahun lalu itu, mengakhiri karier profesionalnya di klub Tampines Rovers.

Farra, begitu Fahrudin Mustafic biasa disapa, kali pertama bermain di Liga Singapura bersama Tampines Rovers pada 2002. Pada 2006, ia mendapatkan kewarganegaraan Singapura dan bermain untuk Timnas Singapura.

Dalam kiprahnya hampir selama 20 tahun bersama the Stags, julukan Tampines Rovers, Farra mencatatkan lebih dari 300 penampilan dan memenangi lim agelar juara S-League serta tiga gelar juara Piala Singapura.

Pemain yang biasa beroperasi sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan ini merupakan kapten Tampines Rovers dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara di level timnas, ia mencatatkan 85 caps dengan dua gelar juara Piala AFF, edisi 2007 dan 2012.

Meski kariernya lebih banyak dihabiskan di Singapura, sosok Fahrudin Mustafic sudah tak asing bagi pencinta sepak bola Indonesia. Itu karena ia pernah pula berkarier di Indonesia, bersama Persela Lamongan dan Persija Jakarta.

Farra membela Persela pada 2010-2011 serta Persija dalam dua periode berbeda, 2009-2010 dan 2010-2011.

Tak heran, banyak yang menaruh perhatian padanya saat ia mengumumkan gantung sepatu pada Sabtu (22/9/2018). Mulai manajemen klub, sesama kolega pemain, hingga kalangan fan.

Satu di antara yang mengomentari keputusan Farra pensiun adalah Baihakki Khaizan. Sama halnya Farra, Baihakki juga pernah mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia.

Baihakki pernah jadi rekan Farra di Persija pada 2009-2010 dan setelah itu menyeberang ke klub rival, Persib Bandung, pada 2010-2011.

"Suatu kehormatan pergi "berperang" bersamamu, Brother... Tepat sejak hari-hari di Persija (2009) hingga ke tim nasional, saya menikmati setiap momen bermain bersamamu. Kamu memberikan segalanya, tak pernah satu inci pun kamu menyerah. Semoga kamu diberkati dengan lebih banyak rezeki dan barokah, Insya Allah... Terima kasih untuk kenangannya, Brother... Kami di sini jika kamu membutuhkan kami. Wassalam..." begitu tulis Baihakki sebagai tribute untuk Farra.

Pemain Tampines Rovers, Fahrudin Mustafic saat melawan Persija Jakarta pada laga Piala AFC 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta (28/2/2018). Persija menang 4-1. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Jadi Asisten Pelatih

Tampines Rovers merencanakan menggelar laga testimonial buat Fahrudin Mustafic pada 7 Oktober 2018 di Our Tampines Hub, mempertemukan tim Singapore Selection kontra Tampines Rovers All Stars.

Klub membebaskan Farra untuk memilih sendiri pemain untuk kedua tim itu. Nama-nama tenar di sepak bola Singapura, seperti Lionel Lewis, Shaiful Esah, Noh Alam Shah, Indra Sahdan, Isa Halim, dan Aleksandar Duric akan tampil.

"Alasan saya setuju melakukan ini (laga testimonial) adalah karena saya ingin menjadikan hal ini sebagai tradisi untuk seluruh pemain yang pensiun, yang sudah memberikan sesuatu untuk timnas dan klub mereka," kata Farra.

Pemain yang mencetak delapan gol untuk Timnas Singapura ini berharap, satu di antara sosok yang bisa hadir di laga testimonialnya adalah mantan pelatihnya di the Lions, Radojko Avramovic.

"Saya tak perlu bicara banyak, karena dia memberi saya kesempatan bermain untuk Singapura. Akan jadi testimonial sempurna jika dia bisa hadir," katanya.

Farra juga mengungkap sedikit rencananya selepas gantung sepatu. "Saya mungkin akan kembali sebagai asisten pelatih ke Tampines pada musim depan," ungkapnya.

Sumber: Fox Sports Asia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya