Liputan6.com, Jakarta Sebuah masalah jantung sesaat yang dikenal dengan sindrom patah hati (Takotsubo cardiomyopathy), bisa dipicu karena situasi stres dalam kehidupan. Salah satunya adalah karena terpisah dari seseorang yang dicintai atau kematian.
Mengutip Times of India pada Jumat (28/9/2018), dalam kondisi medis, Anda mungkin mengalami sebuah rasa sakit yang tiba-tiba di jantung, menyerupai serangan jantung. Ini mungkin dikarenakan gangguan sementara dalam pemompaan normal di jantung, di area tertentu.
Advertisement
Menariknya, wanita lebih rentan terhadap sindrom patah hati daripada pria. Mereka mungkin mengalami nyeri dada hebat yang mungkin disebabkan oleh tekanan emosional fisik yang besar.
Kehilangan seseorang yang dicintai bisa sangat buruk. Baik karena kematian atau dari rusaknya hubungan jangka panjang.
Gejala dan hasil tes sindrom patah hati sangat mirip dengan serangan jantung, yang mungkin nampak seperti serangan jantung di awalnya. Namun, hal ini tidak seperti serangan jantung di mana arteri tersumbat.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Pemicu dan Gejala Sindrom Patah Hati
Pada sindrom patah hati, arteri Anda mungkin terbuka, namun aliran darah ke mereka mungkin berkurang. Selain itu, jantung Anda akan sembuh dan kembali normal.
Beberapa pemicu sindrom patah hati yang membuat stres antara lain: menerima segala jenis berita buruk atau trauma, kecelakaan, operasi besar, maupun argumen yang memanas.
Beberapa gejalanya sendiri antara lain sesak napas, nyeri dada, perasaan dada mengencang, dan tekanan darah rendah. Kondisi ini juga sering dipicu oleh pelepasan adrenalin yang merupakan hormon stres.
Meskipun tidak mematikan dan mirip serangan jantung. namun ada beberapa saat yang mungkin harus memaksa seseorang untuk mendapat perawatan medis. Meskipun jarang terjadi, ini bisa juga mengancam jiwa.
Advertisement