BRI Akuisisi Saham Danareksa Sekuritas

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyepakati kesepakatan awal terkait akuisisi saham Danareksa Sekuritas.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Sep 2018, 11:00 WIB
Penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat antara BRI dan Danareksa (Foto:Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akuisisi saham PT Danareksa Sekuritas dari PT Danareksa (Persero). Adapun akuisisi itu diawali dengan penantanganan kesepakatan awal pada Kamis 27 September 2018.

"Benar (BRI akuisisi saham Danareksa Sekuritas-red). Kemarin sore jam 16.00 di kantor BRI (penandatanganan-red)," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Jumat (28/9/2018).

Saat ditanya lebih lengkap mengenai akuisisi tersebut, Gatot belum dapat menjelaskan lebih detil.

Saat dikonfirmasi mengenai akuisisi, manajemen BRI menyatakan kalau rencana jual beli saham bersyarat antara BRI dengan Danareksa sudah selesaikan kesepakatan awal.

"BRI akan umumkan transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga seluruh pertanyaan terkait kesepakatan tersebut tidak bisa kami sampaikan jawabannya sebelum melakukan pengumuman resmi pada 1 Oktober," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto, dalam keterangan tertulis.

Seperti diketahui, BRI terus mengembangkan bisnis ke depan. Sejumlah strategi pun disiapkan termasuk rencana akuisisi perusahaan ventura dan perusahaan sekuritas. Selain itu, perseroan juga mendorong pengembangan anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga dan PT Bank BRI Syariah.

 


BRI Berencana Akuisisi Perusahaan Ventura dan Sekuritas

Petugas Bank tengah menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus fokus mengembangkan bisnis anak perusahaan. Beberapa strategi pengembangan yang akan dilakukan diantaranya melakukan akuisisi perusahaan ventura dan sekuritas. Selain itu, BRI juga menargetkan BRI Syariah dan BRI Agro naik peringkat menjadi Bank BUKU III. 

Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto menegaskan, BRI tertarik untuk mengakuisisi perusahaan ventura. “Kami berharap masa due diligence dapat segera rampung, dan proses akuisisi bisa dituntaskan tahun ini juga. Mengingat, hingga saat ini, BRI belum memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perusahaan ventura dan sekuritas,” ujar Suprajarto dalam keterangan tertulis, Minggu 9 Juli 2017.

Dalam waktu dekat, BRI juga sudah menyiapkan beberapa rencana aksi korporasi. Diantaranya, melakukan penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap III Tahun 2017, dengan potensi penghimpunan dana hingga Rp 5 triliun dan membuka Unit Kerja Luar Negeri di sejumlah Negara ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam, termasuk mengubah unit kerja BRI di Hong Kong bisa naik kelas menjadi full branch.

Untuk rencana tersebut, Suprajarto menjelaskan, BRI masih melakukan kajian mendalam karena membuka bisnis di luar negeri membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Terkait rencana jangka panjang hingga, BRI menargetkan bisa meraih posisi sebagai The Most Valuable Bank in South East Asia pada tahun 2022. Visi ini dapat dicapai, dengan memperkuat core business BRI, salah satunya melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI menargetkan, sebanyak 80 persen portofolio penyaluran kredit BRI di tahun 2022 akan disalurkan kepada UMKM, dimana 40 persen dari total penyaluaran kredit BRI ini, akan disalurkan ke segmen mikro.

BRI juga akan tetap berkomitmen menyalurkan KUR, terutama kepada sektor produktif. "Jika ditotal dari sejak pertama kali KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 120 triliun kepada lebih dari 6,7 juta debitur baru," kata dia.

Apabila dihitung sejak awal tahun 2017 hingga akhir Juni 2017, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 34,5 triliun kepada lebih dari 1,8 juta debitur, di mana komposisi penyaluran KUR Mikro kepada sektor produktif hingga akhir Juni 2017, telah mencapai 40,1 persen.

Sejauh ini, kinerja BRI positif di atas rata rata industri perbankan. Sebagai gambaran, hingga akhir April 2017, secara industri penyaluran kredit tumbuh 9,5 persen (yoy). NPL BRI berada di angka 2,1 persen. Untuk penghimpunan DPK, BRI mampu tumbuh 11,5 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan industri sebesar 9,8 persen. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya