Liputan6.com, Jakarta Legenda balap motor, Giacomo Agostini, menyayangkan nasib buruk yang dialami Yamaha dua musim terakhir. Sudah 23 balapan yang dilalui tim Garpu Tala tanpa kemenangan.
Kemenangan terakhir Yamaha diraih Valentino Rossi di Assen, Belanda tahun lalu, dan musim ini mereka 'hanya' mengumpulkan delapan podium, dan belum lagi meraih trofi sejak paruh kedua musim ini dimulai. Bahkan, performa mereka kian menurun dan kesulitan hanya untuk finis di 10 besar.
Baca Juga
Advertisement
Uniknya, saat ini Rossi masih duduk di peringkat ketiga pada klasemen pebalap dengan koleksi 159 poin. Meski telah jauh tertinggal dari Marc Marquez yang ada di puncak, Rossi sendiri menyebut peringkatnya ini adalah sebuah keajaiban. Di lain sisi, Maverick Vinales tengah berada di peringkat kelima dengan 130 poin.
Orang yang benar-benar tahu seluk beluk kinerja Yamaha tentu adalah Giacomo Agostini. Meski juga dikenal sebagai ikon MV Agusta, Agostini juga pernah merebut gelar dunia bersama Yamaha. Legenda MotoGP ini pun dapat memahami perasaan Rossi, yang masih punya semangat tinggi untuk tampil kompetitif namun tak didukung dengan perangkat yang mumpuni.
"Saat saya pergi bertemu orang-orang Jepang, saya memberi beberapa solusi, yang akan diolah oleh para test rider di Jepang. Saya memberi saran-saran yang bisa membuat motor lebih baik. Dengan begitu, mereka akan mengembangkan motor dan performanya akan meningkat. Inilah yang membuat saya bisa meraih gelar dunia," ungkapnya seperti yang dilansir Tutto Motori.
Rossi Bakal Didengar
Agostini pun memilih optimistis. Ia yakin Yamaha akan bangkit dari keterpurukan, asal Rossi memberikan arahan yang tepat demi memperbaiki performa YZR-M1. Pria asal Italia ini bahkan meyakini bahwa para teknisi dan engineer Yamaha akan benar-benar memperhatikan masukannya, mengingat ia telah mempersembahkan empat gelar dunia bagi pabrikan Garpu Tala.
Vale punya kuasa besar, karena ia telah memberikan banyak hal pada Yamaha. Ia memberi mereka banyak kebahagiaan dan gelar. Jadi mereka akan mendengarkannya. Tapi entah apa ia telah memberikan indikasi yang benar atau tidak. Kepada para teknisi dan engineer, Anda harus memberikan indikasi yang tepat karena mereka bukan orang yang mengendarai motor, mereka tak tahu apa yang benar-benar dirasakan seorang rider," pungkas Ago.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Sumber: Bola.net
Advertisement