Piala Asia di UEA Bakal Gunakan Teknologi VAR

Pengenalan teknologi VAR semakin berkembang.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 28 Sep 2018, 14:45 WIB
Wasit Jerman, Deniz Aytekin, mengecek layar VAR (Video Assistant Referee) pada laga persahabatan antara Inggris versus Italia di London, 27 Maret 2018. (AFP/Ian Kington)

Liputan6.com, Jakarta Meski masih menimbulkan pro dan kontra, keberadaan VAR atau Video Assistant Referee semakin luas. Tidak hanya di Eropa, rencananya, teknologi ini juga akan diterapkan pada final Piala Asia 2019 yang akan berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA) tahun depan. 

AFC selaku otoritas sepak bola tertinggi di Asia telah memastikan hal itu, Kamis (27/9/2018). Langkah ini diambil demi menciptakan pertandingan yang lebih berkualitas. 

"Sepak bola Asia bertekad merangkul tekonologi demi kebaikan pertandingan dan kami melihat pengenalan VAR di beberapa tahap selama babak final Piala AFC," kata Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa lewat pernyataan resmi di laman AFC. 

"Kami melihat pengenalan pertama VAR pada Piala Dunia lalu, dari situ jelas terlihat bahwa perlu adanya pelatihan dari petugas dan investasi alat yang perlu dilakukan agar teknologi tersebut memberi dampak positif kepada sepak bola," ujar Al Khalifa menambahkan. 

 

Keberadaan VAR sebenarnya banyak membantu tugas wasit dalam mengambil keputusan sult. Namun kehadiran teknologi hingg saat ini masih banyak diperdebatkan karena berpotensi menghilangkan efek drama dalam pertandingan sepak bola. Sebab dengan VAR wasit bisa melihat kembali tayangan ulang dari insiden yang menjadi penilaiannya.  

Meski demikian, sejumlah liga-liga top di Eropa sudah mulai mengadopsinya. Sebut saja La Liga di Spanoyol dan Bundesliga di Jerman, sudah mulai menerapkan VAR di setiap laga. 

 

 

 


Sudah Disetujui FIFA

Wasit Nestor Pitana menunjuk titik penalti setelah mendapat arahan dari video assistant referee (VAR) pada final Piala Dunia 2018. (AP Photo/Petr David Josek)

AFC sendiri juga sudah mendapat persetujuan dari FIFA dan pembuat kebijakan International Football Association Board (IFAB) untuk menggunakan VAR pada turnamen yang berlangsung di UEA pada 5 Juni mendatang. 

"Kami senang mendapat dukungan dari FIFA dan IFAB dan sekarang kami sudah meminta penyelenggara untuk memastikan logistik dan aturan praktis juga sudah ada sehingga kami bisa mengenalkan VAR untuk meningkatkan Piala Asia," ujar Al Khalifa. 

Tahun depan Piala Asia untuk kali pertama akan diikuti oleh 24 tim, bukan lagi 16 tim. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya