Jakarta - Gede Widiade terus meminta pencinta Persija Jakarta menahan diri usai Go-Jek Lig 1 bersama Bukalapak dihentikan utuk sementara waktu. Ini lantaran insiden yang menewaskan suporter Persija Haringga Sirila, sebelum laga Persib Bandung vs Persija pekan lalu.
Direktur Utama Persija itu pun meminta agar semua memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berwenang, terutama kepolisian dan PSSI, untuk menyelesaikan semua permasalahan.
Gede Widiade menyadari benar luka yang dirasakan The Jakmania yang baru saja kehilangan rekan mereka, Haringga Sirila, di Bandung. Namun, Gede menilai semua permasalahan saat ini telah melibatkan banyak pihak, sesuai porsinya masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Mantan Chief Operating Officer Bhayangkara FC itu memberikan imbauan agar semua mau bersabar untuk menunggu hasil dari pergerakan semua pihak yang memiliki wewenang untuk mencari solusi.
"Semua sudah bertindak. Kepolisian, BOPI, Menpora, gubernur, dan PSSI. Semua sudah bertindak, sekarang kami hanya menunggu bagaimana hasilnya. Mari berikan kepercayaan kepada mereka, terutama PSSI untuk mencari penyelesaian yang komprehensif dan baik untuk semua," ujar Gede, yang menangani Persija sejak 2017 itu.
Tidak Melebar
Tak hanya itu, Gede juga berharap banyak pihak terkait yang juga membantu agar apa yang telah terjadi tidak semakin melebar. Satu di antaranya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk meredam penyebaran berita palsu dan video terkait insiden suporter Persija di Bandung yang beredar di media sosial.
"Saya berharap pemerintah, terutama Menkominfo, juga memberikan bantuan terutama untuk menghentikan berita hoax menyedihkan dan video kekerasan yang sudah beredar bisa diblokir agar tidak menimbulkan salah persepsi antarkelompok suporter. Kami hanya bisa memberikan imbauan karena ini adalah wewenang pemerintah," ujar Gede.
Advertisement
Bina Suporter
Dia pun menekankan pentingnya klub membina para suporter mereka. "Klub membina ofisial dan suporter, PSSI membuat regulasi yang tepat agar ini semua tidak terulang lagi, dan pemerintah memberikan pengawasan, termasuk Kemkominfo yang bisa menyaring pemberitaan yang bisa menimbulkan perkelahian, terutama di media sosial," lanjut Gede Widiade.