Liputan6.com, Jakarta - Generasi milenial kerap menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat. Pasalnya, kaum milenial digadang-gadang sebagai generasi dengan karakteristik dan gaya hidup yang unik. Generasi milenial saat ini mulai memasuki usia produktif. Artinya, sudah semakin banyak generasi milenial yang terjun ke dunia kerja.
Hal ini mungkin menjadi tantangan bagi pekerja yang bukan bagian dari generasi milenial. Lahir pada generasi yang berbeda tentunya juga menciptakan adanya beberapa perbedaan dalam hal nilai-nilai yang dianggap penting dan cara bersosialisasi.
Membangun koneksi dengan generasi milenial memang membutuhkan waktu. Mengutip Entrepreneur.com, Senin (1/10/2018), berikut ini 7 cara agar dapat membantu Anda berbaur dengan kaum milenial:
Baca Juga
Advertisement
1. Panggil dengan nama mereka
Menyebut mereka yang lahir antara 1980-2000 sebagai milenial merupakan stereotipe yang terlalu sering digunakan dan memiliki konotasi yang lebih negatif. Cobalah melihat pekerja muda ini sebagai individu yang unik dengan sifat dan karakteristik positif.
Dengan demikian, Anda dapat lebih memahami mereka dan memahami hal-hal yang membentuk kepribadian mereka alih-alih mengeneralisasi mereka berdasarkan usia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Bangun sebuah hubungan
Membangun koneksi dengan para kaum muda sangat penting dalam membuat mereka merasa dihargai. Salah satu caranya adalah dengan menghargai dan memahami apa yang mereka anggap penting.
Ajukan pertanyaan pada mereka, dan dengarkan responsnya. Ajak mereka berbicara mengenai impian-impian, asiprasi, dan keingin mereka yang membuat Anda dapat memahami kepribadian mereka. Jika Anda meluangkan waktu untuk memahami mereka, mereka juga akan lebih terbuka dan memahami Anda.
3. Jadi pribadi yang terbuka
Anak muda tidak suka dibanjiri dengan nasihat-nasihat yang tidak mereka minta. Mereka lebih tertarik mendengarkan perjuangan, kesuksesan, dan strategi Anda mencapai kesuksesan tersebut.
Bagikan kepada mereka kesalahan-kesalahan yang pernah Anda lakukan dan bagaimana Anda belajar dari kesalahan tersebut. Mereka akan lebih menerima nasihat yang Anda berikan jika Anda bisa menyisipkannya dalam cerita Anda.
4. Jadi diri sendiri
Menjadi pribadi yang apa adanya sangat penting bagi para milenial. Mereka menyukai pribadi yang jujur kepada mereka. Milenial juga menghargai saat Anda mau mengakui kesalahan Anda dan meminta maaf. Menjadi orang yang apa adanya menunjukkan Anda cukup peduli untuk menyatakan yang sebenarnya.
Advertisement
5. Berikan kejelasan
Jelaskan sesuatu dengan ringkas, spesifik, dan tidak bertele-tele. Percakapan panjang tidak begitu disukai oleh milenial. Jelaskan secara spesifik ekspektasi dan parameter pengerjaan suatu proyek. Ada baiknya Anda juga bertanya untuk memastikan bahwa mereka memahami yang Anda jelaskan.
6. Berikan masukan konstruktif
Pekerja muda menyukai masukan. Mereka ingin tahu bagaimana hasil kerja mereka. Jika performa mereka tidak memenuhi standar, mereka ingin segera tahu. Setelah menjelaskan harapan Anda dengan jelas, bagikan juga contoh konkrit saat memberikan masukan yang konstruktif.
7. Hargai Mereka
Jangan memandang mereka sebelah mata karena usia dan pengalaman mereka. Buatlah mereka merasa sebagai bagian dari tim yang dapat membantu mereka belajar, berkembang, dan membuka peluang.
Berikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam rapat dimana mereka bisa belajar dari karyawan yang lebih senior dan berpengalaman. Selain itu, mereka juga bisa memberikan perspektif tambahan yang dibutuhkan dalam tim. (Felicia Margaretha)