Liputan6.com, Jakarta - PT Raillink menginginkan konsep integrated builing diimplementasikan di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta).
Adapun sesuai konsep awal, stasiun bandara saat ini adalah bagian dari gedung yang akan menjadi lokasi integrasi antar moda transportasi.
Direktur Utama Railink, Herus Kuswanto, mengatakan jika hal itu sudah terealisasi, pelayanan Bandara Soetta sudah bisa dibandingkan dengan bandara-bandara besar di dunia.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi stasiun KA bandara itu adalah lokasi integrated building. Kalau itu dieksekusi tidak ada lagi taksi atau bus masuk ke terminal, semua berada di satu area," kata Heru di Stasiun BNI City, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Lalu bagaimana jika penumpang ingin ke terminal? Satu-satunya moda transportasi yang bisa digunakan hanyalah Sky Train. Dengan begitu akan memudahkan para pengunjung bandara dalam menggunakan moda transportasi umum.
Tidak hanya itu, jika semua moda transportasi berada dalam satu area, juga akan meningkatkan daya saing kereta bandara yang saat ini dioperasikan Railink.
"Jelas kalau itu jalan daya saing kereta kita akan meningkat, selain orang diberikan banyak pilihan, mereka juga bisa dengan mudah naik kereta, jadi persiangannya fair," papar Heru.
Hingga saat ini, kereta bandara memiliki rata-rata okupansi 2.700 penumpang sehari atau sekitar 20 persen dari kapasitas yang terpasang sebanyak 12 ribu penumpang sehari.
Untuk meningkatkan jumlah penumpang ini, selain terus sosialisasi, Railink juga mencoba memutar strategi seperti salah satunya perpanjangan rute hingga ke Bekasi. Selain itu berbagai promo coba ditawarkan perusahaan.
Raillink Bakal Tambah Perjalanan KA Bandara dari Bekasi
Sebelumnya, PT Railink tengah melakukan finalisasi mengenai penambahan perjalanan kereta Bandara Soekarno Hatta (BSH) dari Stasiun Bekasi. Saat ini Railink sebenarnya sudah mengoperasikan empat kali perjalanan kereta dari Stasiun Bekasi dalam sehari.
Direktur Utama Railink Heru Kuswanto mengatakan, penambahan perjalanan kereta Bandara Soekarno Hatta ini dikarenakan masih memungkinkannya slot perjalanan tanpa harus menganggu jam perjalanan KRL.
"Window time itu masih memungkinkan, dalam waktu dekat kami akan menambah dari Stasiun Bekasi ke bandara. Kami sedang terus bahas dengan KAI dan KCI juga untuk koordinasi," kata Heru di Stasiun BNI City, Jakarta, Jumat 28 September 2018.
Saat ini empat perjalanan kereta Bandara Soekarno Hatta dari Stasiun Bekasi beroperasi setelah pick hour perjalanan KRL hingga sore hari sebelum pick hour jam pulang kerja.
Nantinya, penambahan kereta Bandara Soekarno Hatta ini akan dilakukan pagi hari sebelum jam puncak pengguna KRL dan setelah jam puncak pengguna KRL malam hari. "Bisa saja nanti penambahan dua perjalanan atau bisa lebih," tegas Heru.
Hal ini dipilih karena permintaan dari warga Bekasi dan sekitarnya yang ke bandara pagi hari cukup banyak. Dengan demikian, nantinya akan mendongkrak okupansi kereta BSH itu sendiri.
Apa yang direncanakan Heru ini disambut baik oleh pengamat transportasi Djoko Setijowarno. "Memang seharunya pagi-pagi banget kereta bandara ini dari Bekasi, karena banyak yang ingin terbang pagi dari sana. Begitu juga malam harinya. Saya rasa ini kemajuan yang bagus," pungkas dia.
Hanya saja, Djoko memgusulkan kepada Railink untuk menambah papan informasi mengenai kereta BSH ini di terminal kedatangan semua terminal di Bandara Soekarno Hatta. Informasi ini mulai dari kemana arah stasiun bandara hingga jam keberangkatan kereta bandara itu sendiri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement