Visual Stories: Tragedi Haringga Sirla

Kematian Haringga Sirla menjadi tamparan keras. Sudah saatnya kekerasan di sepak bola Indonesia diakhiri.

oleh Shinta NM Sinaga diperbarui 29 Sep 2018, 08:08 WIB
Suporter membentangkan spanduk duka cita mengenang Haringga Sirilla pada laga PSSI 88th U-19 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018). Indonesia kalah 0-3 dari China. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian Haringga Sirla menjadi tamparan keras. Sudah saatnya kekerasan di sepak bola Indonesia diakhiri.

Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta atau Jakmania, meninggal setelah dikeroyok massa Bobotoh atau suporter Persib Bandung di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat, Minggu 23 September 2018.

Sejak 1995 tercatat 56 suporter sepak bola meninggal dunia akibat bentrokan antar-suporter. Sungguh mahal harga fanatisme suporter sepak bola.

Mengelola suporter dan penegakan hukum di sepak bola menjadi pe-er besar. Tak ada salahnya berguru dari negara lain seperti Inggris.

Bisakah dua kubu suporter sepak bola bisa bernyanyi dan bersorak bersama dalam satu stadion tanpa ada yang kehilangan nyawa? Simak dalam Visual Stories di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya