Liputan6.com, Jakarta - Usai gempa magnitudo 7,4 dan tsunami menerjang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) terus melakukan pendataan jumlah bangunan yang rusak. Seperti rumah warga, mal, hotel, rumah sakit, dan lain sebagainya.
Salah satu mal terbesar di Kota Palu yang terdampak cukup parah akibat gempa adalah Mal Tatura.
Advertisement
"Pusat perbelanjaan di Jalan Emy Saelan ini ambruk hingga hampir rata dengan tanah," ucap kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, seperti dilansir dari situs resmi BNPB, Sabtu (29/8/2018).
Dampak tsunami Kota Palu juga membuat sebuah hotel di Jalan Pattimura, luluh lantak. Hotel Roa-Roa memiliki 80 kamar dan terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.
Kala gempa dan tsunami menerjang, ratusan orang tengah menghadiri Festival Pesona Palu Nomoni. Hingga kini nasib mereka belum diketahui.
Rumah Sakit di Palu Ambruk
Bangunan lainnya di Kota Palu yang juga terdampak gempa adalah Rumah Sakit Anutaputra. Kala lindu 7,4 SR menerjang, bangunan di Jalan Kangkung, Kamonji, Palu itu roboh.
Begitu pun dengan jembatan yang menjadi salah satu ikon Kota Palu. Jembatan Ponulele yang menghubungkan Donggala Barat dan Timur ikut ambruk kala disapu gelombang tinggi.
Gempa serta tsunami yang melanda Palu juga membuat jalur trans Palu-Polo-Makassat tertutup longsor.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement