Liputan6.com, Jakarta Dampak dari gempa dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September juga dirasakan Rezkiana Zapana, 16 tahun.
Siswi SMA Negeri Model Terpadu Madani, Palu, yang merupakan anggota Paskibraka Nasional 2018 perwakilan Sulawesi Tengah, sampai siang ini masih menunggu kabar dari sang ayah dan sang kakak yang tak tahu di mana juntrungannya.
Menurut gadis yang akrab disapa Kiki, ayah dan kakaknya tidak berada di rumah saat gempa. Dia hanya berdua sang ibu, yang pada akhirnya harus mencari tempat pengungsian bersama-sama sambil terus menghubungi dua orang anggota keluarga yang terpisah.
Baca Juga
Advertisement
Kiki, melanjutkan, sebelum gempa terjadi, posisi dia sedang sendirian berada di rumah. Sementara sang ibu berada di toko untuk berjualan. Tak lama ibunya sampai di rumah, gempa pun datang.
"Gempa-nya keras banget. Rumah depan rumahnya kiki roboh. Kompleks perumahan kiki alhamdulillah tidak kenapa-kenapa," kata Kiki kepada Health Liputan6.com lewat aplikasi pesan singkat.
Saat hendak menyelamatkan diri, Kiki dan ibunya jatuh terjungkal akibat menyenggol dinding. "Mama luka ringan sedikit," katanya.
Meskipun kediamannya aman, nahas justru menimpah toko tempat ibu dan ayahnya mencari nafkah, yang rata dengan tanah akibat gempa tersebut.
"Kiki mau ke Makassar tapi enggak bisa. Pesawat enggak ada," kata Kiki.
Kini, dia berjuang hanya bersama mamanya. Kiki berharap ada kabar baik mengenai kondisi ayah dan kakaknya.
Sesaat setelah memberikan kabar tersebut, komunikasi bersama Kiki terputus. Saat coba dihubungi kembali, tidak menyambung sama sekali.
