BNPB: Banyak Petugas Dengar Teriakan Minta Tolong dari Reruntuhan Bangunan

BNPB sampai sekarang ini masih kesulitan dalam mencari atau mengevakuasi para korban gempa.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2018, 16:25 WIB
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, suara-suara orang meminta tolong banyak terdengar dari reruntuhan bangunan pada saat malam hari di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Dua lokasi tersebut diterpa gempa yang berujung tsunami pada Jumat 28 September 2018.

"Petugas banyak yang mendengar suara teriakan minta tolong, tapi tidakada yang bisa kita lakukan, karena kondisinya masih seperti ini," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).

Selain itu, pihaknya sampai sekarang ini masih kesulitan dalam mencari atau mengevakuasi para korban gempa.

"Proses evakuasi mencari korban seperti ini tidak mudah yang kondisinya kalau malam gelap gulita seperti tadi malam," ujarnya.

Sutopo mengungkapkan, pascagempa dan tsunami ternyata juga ada kebakaran-kebakaran kecil dan bencana susulan lainnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jalur Terputus

Akibat musibah ini, kondisi jalan di Palu dan Donggala masih sulit untuk bisa dilalui dalam pengerahan personel, kendaran, dan juga alat berat.

"Jalur menuju Kota Palu kesulitan, karena beberapa tempat dari Poso menuju ke Kota Palu kondisinya putus, jalannya memang hancur kemudian lereng-lereng perbukitan juga longsor," sebutnya.

"Sehingga menyebabkan kesulitan bandara kondisi rusak, tetapi insyaallah nanti sore akan diaktivasi sehingga bantuan bisa secara cepat diarahkan menuju ke bandara diangkut dan bisa didistribusikan dengan cepat," pungkas Sutopo.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya