Bantuan Gempa ke Donggala dan Palu Belum Lancar, Ini Penyebabnya

Kondisi ini karena sejumlah ruas jalan menuju Kota Palu maupun Donggala terputus karena rusak oleh gempa atau tertimbun longsor.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2018, 18:25 WIB
Prajurit TNI mendapat arahan sebelum terbang ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/9). TNI mengerahkan tujuh Satuan Setingkat Kompi (SSK) ke lokasi bencana gempa dan tsunami. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bantuan personel Tim SAR maupun logistik belum lancar masuk ke Kota Palu dan Donggala akibat gempa. Kondisi ini karena akses darat, udara, dan laut masih sulit ditembus.

"Dengan jalur darat sudah dilakukan sejak semalam. Tapi karena tidak ada jaringan komunikasi, kami tidak bisa dapat laporan dari tim BPBD," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (28/8/2018). 

Menurut Sutopo, ada sekitar tujuh Satuan Setingkat Kompi (SSK) Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni Tempur, Batalyon Infantri, Batalyon Zeni Komunikasi dan Konstruksi dengan dua pesawat herkules diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma. Namun, tadi pagi belum bisa mendarat di Palu.  

"Masih dibutukan waktu beberapa jam lagi untuk bisa tiba di Palu. Terlebih Donggala memiliki medan yang lebih sulit, karena konturnya yang berbukit. Ada yang baru bisa tiba nanti malam, ada yang besok pagi," ujar Sutopo.  

Ini karena sejumlah ruas jalan menuju Kota Palu maupun Donggala terputus karena rusak oleh gempa atau tertimbun longsor. Sementara, untuk jalur laut, akses pelabuhan tidak ada karena telah rusak diterjang gempa dan tsunami, pada Jumat, 28 September kemarin. 

Namun, Kementerian Perhubungan RI sudah dapat memastikan petang ini Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie dapat kembali didarati oleh pesawat-pesawat komersial. Sehingga diharapkan bantuan personel Tim SAR, tim media dan logistik bisa lancar masuk ke Kota Palu.


Tetapkan Status Darurat

Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah menghubungi Gubernur Sulawesi Tengah dan meminta agar segera menetapkan status darurat. Sehingga bantuan dapat lancar masuk ke Palu dan Donggala.

BNPB, lanjutnya juga akan mendampingi pemerintah daerah Sulawesi Tengah untuk segera menetapkan masa tanggap darurat dan membentuk organisasi tanggap darurat gempa Donggala.

"Radiogram dari Menteri Dalam Negeri sudah dikeluarkan meminta gubernur segera menetapkan darurat bencana. Akan kita bentuk organisasi tanggap darurat, sampai saat ini belum terbentuk. BNPB akan dampingi (Pemda) untuk tetapkan status gawat darurat dan tim organisasi tanggap darurat," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya