Menpora Pastikan Tambah Anggaran untuk Extreme Sports di Indonesia

Menpora menghadiri Indonesia Open X-Sports Championship.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 29 Sep 2018, 21:30 WIB
Indonesia Open X-Sports Championship (IOXC) berlangsung di Scientia Square Park, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Sabtu (29/9/2018). (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berjanji bakal mendorong dan memudahkan fasilitas bagi pelaku atau atlet extreme sports di Indonesia. Sebab, cabang olahraga ini sudah melahirkan banyak atlet berprestasi tingkat dunia.

"Perlu diketahui, dari extreme sports ini telah banyak mengantarkan juara. Kemarin di Asian Games pada skateboard kita bisa meraih medali perunggu, nanti di Jepang 2020 (Olimpiade) kita pastikan akan ikut serta," ujar Menpora.

Makanya, dia berjanji jajaran kementeriannya bakal mempermudah dalam pembinaan maupun pemberian fasilitas untuk berlatih. Dia juga memerintahkan deputi Kemenpora untuk menambah anggaran.

"Kemarin saya dengar cuma dikasih 1 miliar atau enggak sampai 2 miliar. Tolong ya mulai tahun depan pak deputi ditambah lagi anggarannya," ujar Imam Nahrawi, saat menghadiri Indonesia Open X-Sports Championship (IOXC) di Scientia Square Park, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Sabtu (29/9/2018).


IOXC ke-10

Indonesia Open X-Sports Championship (IOXC) berlangsung di Scientia Square Park, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Sabtu (29/9/2018). (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sebanyak 380 peserta dari dalam dan luar negeri bertanding dalam IOXC ke-10 hingga 30 September. Ratusan peserta itu berasal dari 22 provinsi dan 11 negara perwakilan dari Asia dan Eropa, seperti Prancis, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Mereka bertanding dalam tujuh cabang extreme sports, seperti BMX freestyle, aggressive inline, freestyle football, freestyle basketball, BBoy competition, skateboard competition, dan wall climbing competition.


Harumkan Nama Bangsa

Imam Nahrawi menilai pelaksanaan extreme sports bukan hanya sekedar adu kreatif dan teknik. Melainkan juga menjadi ajang bertemunya para komunitas dari berbagai penjuru negara, untuk bersilahturahmi dan bertukar kemampuan.

"Bertemunya orang-orang hebat, yang sebenarnya mereka dikucilkan, tapi mampu mencurahkan kemampuan sampai mengharumkan nama baik Indonesia," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya