Kemenhub: Jalan Alternatif ke Palu Bisa Dilalui Kendaraaan Kecil

Kemendagri sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan cepat pascagempa.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Sep 2018, 23:32 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jalur darat dari dan menuju Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah terputus karena tertutup material longsor.

Ini disebabkan dampak gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang beberapa wilayah di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) sore.

"Jalan nasional putus karena banyak kena longsoran," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi usai giat ramp check di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/9/2018).

Namun demikian, masih ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilewati untuk menuju Palu meskipun memakan cukup waktu lama.

"Jalan alternatif provinsi masih bisa dilalui, tapi hanya kendaraan kecil yang bisa lewat. Itu informasi yang saya dapatkan," terang Budi.

Beredarnya informasi bahwa Kota Palu terisolir akibat akses menuju wilayah itu tertutup longsor dan jalan rusak, Budi menegaskan hanya sebagian kecil wilayah saja.

"Kalau ada yang mengatakan Kota Palu terisolir, itu tidak semua. Karena ada jalan alternatif," ucap Budi.

Sementara gempa bermagnitudo 7,4 menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak. Selain Jembatan Punolele, dramaga penyeberangan juga mengalami kerusakan akibat gempa.

"Tapi sudah saya komunikasikan dengan PT ASDP untuk segera memperbaiki pelabuhan," kata dia.

 


Bergerak ke Lokasi

Secara keseluruhan, pihak Kemendagri sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan cepat pascagempa.

"Pak Menteri sudah perintahkan semua dirjen termasuk saya untuk menyiapkan mobilisasi baik personil maupun peralatan. Konsentrasi Pak Menteri memperbaiki landasan udara," terang Budi.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya