Masih Ketakutan, Pasien Rumah Sakit di Palu Dirawat di Luar Gedung

Akses komunikasi dan transportasi yang rusak membuat perjalanan tim kesehatan Kemenkes terkendala

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Sep 2018, 11:00 WIB
Suasana RSUD di Palu (Foto: BSMI Sulampapua)

Liputan6.com, Jakarta Pasca gempa 7.4 magnitudo dan tsunami melanda Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018), pasien di Rumah Sakit Undata Palu yang dirawat masih mengalami ketakutan hingga kini. Kondisi itu membuat mereka harus dirawat di tenda yang bertempat di lapangan RS.

Hal tersebut dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rilisnya di sehatnegeriku.kemkes.go.id pada Sabtu (29/9/2018). Korban jiwa yang berada di RS Undata Palu hingga pernyataan tersebut dikeluarkan mencapai sekitar 140 orang.

Sementara itu, tim Rapid Health Assessment dari Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes juga sudah bergerak menuju Sulawesi Tengah. Namun, akibat gempa dan tsunami, jalanan rusak dan listrik padam. Ini menyebabkan komunikasi dan transportasi menjadi terkendala. Maka, tim bantuan dari Poso masih terus berkoordinasi.

Selain itu, Kemenkes juga menyatakan bahwa akses darat dari Poso ke Palu juga terputus.

Tim dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat subkluster kesehatan reproduksi, gizi, dan kesehatan lingkungan juga masih menunggu koordinasi untuk memberikan bantuan.

Simak juga video menarik berikut ini:

 


Koordinasi dengan Daerah Tak Terdampak

Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo/Rifki)

Terkait obat-obatan, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati dalam rilis tersebut menyatakan, Kemenkes sudah berkoordinasi dengan wilayah terdekat seperti Luwuk Timur, yang tidak terkena dampak bencana gempa. Mereka siap menyediakan obat yang dibutuhkan, sehingga ketersediaan obat di lokasi bencana masih mencukupi.

Selain itu, Kabupaten Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur, juga siap menyediakan obat-obatan yang langsung diantar ke Palu. Instalasi farmasi pusat juga siaga menyiapkan obat, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sementara, Direktorat Farmasi dan Alat Kesehatan terus berkoordinasi dengan Pusat Krisis untuk tindak lanjut.

Kemenkes merilis nomor telepon bagi masyarakat jika ada yang ingin mendapatkan info keluarganya di Palu dengan menghubungi nomor-nomor berikut ini: Kantor SAR Palu (+62451481110), bagian komunikasi Palu (085299267110 Ahmad Irvan), Tim SAR Palu (+6282291999669 Sayudi, +6285145000022 Asrul Ariman).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya