Liputan6.com, Bengkulu - Satu terobosan bakal dilakukan Bank Indonesia untuk memperkenalkan kopi asli Bengkulu dalam forum internasional. Tidak main-main, Kopi Bengkulu akan hadir dalam pertemuan para pengambil kebijakan ekonomi internasional bertajuk IMF-World Bank Annual Meeting.
Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra mengatakan, kopi Bengkulu akan disajikan dalam pertemuan IMF bersama World Bank dan seluruh kepala Bank Sentral, termasuk ratusan kepala negara di Bali 14 hingga 19 Oktober 2018 mendatang.
"Pemilihan produk, melalui proses seleksi yang sangat ketat," ungkap Endang di Bengkulu Minggu, 30 September 2018.
Baca Juga
Advertisement
Kopi Bengkulu yang dibawa ke Bali berasal dari para petani di Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, dan beberapa wilayah penghasil kopi lain di Bengkulu dengan pola panen petik merah yang diolah dengan proses khusus, sehingga menghasilkan kopi bermutu tinggi dan masuk kategori kopi premium robusta maupun arabika.
Selain kopi, Bengkulu sebenarnya mengirimkan beberapa produk untuk diseleksi, termasuk kain batik besurek dan minuman kemasan berbahan jeruk kalamansi. Namun, berdasarkan hasil seleksi, hanya kopi Bengkulu yang lolos dan akan bergabung dengan produk lain di Indonesia pada ruang pamer Bank Indonesia.
"Panitia seleksi sangat ketat dan memilih yang benar-benar berkualitas," ujar Endang Kurnis.
Dukung Kopi Bengkulu Mendunia
Hadirnya kopi Bengkulu dalam pertemuan tahunan IMF-WB Annual Meeting membawa angin segar para petani kopi Bengkulu. Setidaknya, peluang ekspor langsung dari Bengkulu ke mancanegara terbuka lebar.
Ketua Komunitas Kopi Bengkulu Herry Supandi mengatakan, saat ini, para petani kopi mulai mengubah pola panen yang selama ini dengan memetik buah secara asalan menjadi petik merah. Beberapa pelaku ekspor kopi Indonesia mulai melirik Bengkulu yang memiliki potensi buah kopi berkualitas tinggi.
"Untuk ekspor, pola petik merah punya nilai jual yang tinggi," tegas Herry.
Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan, pemerintah daerah sangat menghormati dan menjanjikan kemudahan birokrasi bagi para pemain ekspor kopi untuk datang ke Bengkulu. Pihaknya, melalui Dinas Perdagangan juga terus melakukan edukasi kepada para petani dan sosialisasi dalam bentuk mengikuti berbagai acara bertaraf nasional maupun internasional.
Potensi kopi Bengkulu, kata Rohidin, sangat besar, harus digenjot untuk menghasilkan pendapatan daerah dan menguntungkan para petani yang selama ini diatur para tengkulak dari luar Bengkulu. Apalagi, hingga saat ini Bengkulu belum pernah melakukan ekspor langsung ke luar negeri.
"Harus ada terbobosan, ini potensi ekonomi," kata Rohidin Mersyah.
Advertisement