Sandiaga Doa Bersama Warga Sumenep untuk Korban Gempa Palu dan Donggala

Mantan Wakil Gubernur DKI ini bersepeda sejauh satu kilometer bersama komunitas sepeda di kota penghasil garam ini ke lokasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2018, 19:19 WIB
Bakal Cawapres Sandiaga Uno (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno melakukan doa bersama ribuan warga Sumenep untuk korban gempa Palu dan Donggala saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Amin.

Mantan Wakil Gubernur DKI ini bersepeda sejauh satu kilometer bersama komunitas sepeda di kota penghasil garam ini ke lokasi tersebut.

"Ayo kita berdoa bersama untuk saudara-saudara kita di Sulawesi, Donggala dan Palu. Semoga yang gugur diterima oleh Allah," ujar Sandiaga, Minggu (30/9/2018).

Dilansir dari Antara, Sandiaga menyatakan, kini saatnya mempersatukan diri sebagai bangsa. Merekatkan kembali anyaman kebangsaan.

"Semoga ada hikmah di balik musibah ini," kata Sandiaga.

Dia berpesan kepada masyarakat Sumenep untuk terus menciptakan kampanye sejuk. Kampanye yang tidak memecah belah.

"Ayo kita berpelukan, ciptakan kampanye sejuk," kata Cawapres pasangan Calon Presiden RI, Prabowo Subianto.

Butuh waktu lebih dari 30 menit bagi cawapres yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat ini keluar dari ruang pertemuan.

Para peserta yang lebih banyak emak-emak ini terus merangsek dan menarik Sandiaga untuk swafoto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


832 Orang Meninggal

Sebanyak 832 orang meninggal dunia akibat gempa Palu dan Donggala. Korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa yang diikuti oleh tsunami.

"Jumlah korban jiwa per 30 September 2018 pukul 13.00 WIB 832 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Menurut dia, mayoritas korban merupakan warga Palu sebanyak 821 orang. Sementara, 11 korban lainnya merupakan warga Donggala.

BNPB juga mencatat 540 orang luka berat. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit.

Sebanyak 16.732 jiwa lainnya mengungsi. Mereka mengungsi di 24 titik di Palu dan Donggala.

"Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi, korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan daerahnya belum terjangkau tim SAR," ujar Sutopo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya