Polri: Pemakaman Massal Korban Gempa Palu dan Donggala Dilakukan Hari Ini

Tm satgas gabungan saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2018, 06:25 WIB
Warga memandangi bangunan yang runtuh akibat gempa Palu. (Twitter @Sutopo_PN)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pemakaman jenazah korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, rencananya akan dilakukan, Senin (1/10/2018).

"Rencana besok (hari ini) akan dilakukan pemakaman jenazah secara massal, mengingat sebagian besar (jenazah) sudah mulai membusuk. Apabila tidak segera dimakamkan, akan menimbulkan penyakit," kata Brigjen Dedi, melalui pesan singkat, Jakarta, Minggu 30 September 2018 .

Menurut dia, tim satgas gabungan saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban terdampak gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Dedi menambahkan, Polri dan TNI pun menyiagakan pasukan di sejumlah SPBU dan minimarket yang berada di sekitar Kota Palu agar tidak dijarah oleh warga setempat.

"Polri dan TNI melakukan penjagaan di SPBU dan minimarket guna menghindari penjarahan masyarakat yang membutuhkan makanan," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Pasalnya pihaknya mengakui bahwa masih ada warga yang menjarah sejumlah minimarket untuk memperoleh makanan karena bantuan yang belum terdistribusi merata setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu.


Bantuan Terus Dikirim

Warga mencari barang-barang yang tertimbun puing rumah mereka yang roboh akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). Dampak dari bencana itu menyebabkan sejumlah bangunan hancur dan ratusan jiwa meninggal dunia. (AFP/MUHAMMAD RIFKI)

Dedi Prasetyo menegaskan, Polri-TNI tidak henti-hentinya mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan bagi warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.

Namun demikian, di sejumlah kawasan, akses masih sulit ditembus karena infrastruktur yang rusak.

"Bantuan terus berdatangan baik dari pasukan TNI dan Polri," kata Dedi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya