Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Susi Air membuka Posko Peduli Bencana Palu dan Donggala sejak Minggu 30 September 2018.
Posko Peduli tersebut untuk distribusikan bantuan logistik berupa makanan dan minuman. Salah satu anggota tim Posko Peduli Bencana Gempa Palu dan Donggala, Kadir menuturkan, posko tersebut berada di Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju. Untuk membantu mengirimkan bantuan logistik, Kadir menuturkan, ada pesawat Susi Air.
"Untuk sementara baru bantuan logistik berupa makanan dan minuman. Kalau penumpang belum bisa. Pesawat Susi Air sudah terbang tiga kali sehari," kata Kadir saat dihubungi Liputan6.com, Senin (1/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ia menegaskan, bantuan yang sudah terkumpul sekitar dua ton. Bantuan tersebut juga ada berasal dari masyarakat Mamuju. Bantuan yang diberikan saat ini baru bantuan logistik. "Kalau untuk penumpang belum," kata dia.
Posko ini terdiri dari 16 orang yang berasal dari Koramil, Kepolisian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sementara itu, dikutip dari Antara, Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Mamju Abdur Rahman menuturkan, posko peduli Bencana Gempa Palu dan Donggala akan distribusikan bantuan dari berbagai instansi maupun masyarakat termasuk bantuan dari sinergi BUMN di Sulawesi Barat. Bantuan didistribusikan dari Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju menuju Palu menggunakan pesawat Susi Air. Pesawat tersebut akan berada di sana selama tiga bulan.
Terminal BBM Donggala Mulai Salurkan BBM
Sebelumnya, terminal BBM Donggala kembali dapat menyalurkan BBM meski mengalami kerusakan pada sarana fasilitas distribusi akibat bencana gempa dan tsunami. Adapun BBM yang disalurkan yakni Premium, Pertalite, Pertamax, Solar dan Avtur.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VI,I Roby Hervindo, menyatakan saat ini sudah siap 6 mobil tangki dengan masing-masing kapasitas 16.000 liter untuk didistribusikan ke 4 SPBU di wilayah Palu.
Adapun SPBU tersebut yakni SPBU 74.942.08 Jalan Maluku, Kota Palu; SPBU 74.941.05 di Jalan R.E Martadinata, Palu; SPBU 74.941.08 Jalan Soekarno Hatta dan SPBU 74.943.13 di Jalan Tawaeli, Palu.
Dari keempat SPBU tersebut, dua di antaranya beroperasi hingga malam yakni SPBU di Jalan Maluku dan RE Martadinata.
Roby menambahkan, kapasitas BBM yang diangkut Mobil tangki disesuaikan dengan kondisi jalan, agar tidak terkendala saat pendistribusian.
“Kami tengah menunggu pengawalan, agar penyaluran BBM bisa lancar sampai tujuan. Dalam kondisi bencana seperti saat ini, semua pihak memerlukan BBM dan kami berharap bisa tetap memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Roby dalam keterangan tertulis, Senin 1 Oktober 2018.
Di samping itu, mobil tangki perbantuan yang diberangkatkan dari TBBM Parepare juga telah berhasil menyalurkan untuk Agen Premium dan Minyak Tanah (APMS) 76.915.02 di Pasang Kayu. Setelah menyalurkan 16.000 liter, mobil tangki kembali ke TBBM Pare-Pare.
Untuk memksimalkan layanan operasional SPBU, Pertamina juga mengerahkan 50 operator SPBU bantuan dari sekitar Sulawesi serta awak mobil tangki dari Pare-Pare dan Kendari.
Selain mengoperasikan kembali TBBM Donggala, Pertamina juga berupaya memenuhi kebutuhan BBM masyarakat wilayah Palu dan sekitarnya dengan bantuan pasokan dari TBBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli. Sebagian pasokan BBM juga sudah mulai disalurkan untuk rumah sakit, PLN dan BPBD setempat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement